JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menegaskan bahwa penegakan hukum Densus 88 bukan berfokus pada profesi ataupun institusi.
Demikian Kombes Ahmad menyikapi penangkapan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain An Najah terkait dugaan terorisme dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (18/11/2021).
“Saya sampaikan bahwa fokus yang dilakukan dalam penegakan hukum yang dilakukan oleh Densus 88 itu bukan berfokus kepada profesi ataupun institusi,” tegas Kombes Ahmad Ramadhan.
“Namun berfokus kepada peran dan keterlibatan tersangka di dalam tindak pidana terorisme itu. Dalam hal ini keterlibatan para tersangka dalam jaringan organisasi teroris Jamaah Islamiyah (JI).”
Baca Juga: 2 Terduga Teroris dan Anggota MUI Pusat yang Ditangkap Densus 88 Sudah Dipantau Sejak 2019
Ahmad Ramadhan pun memastikan penangkapan yang dilakukan Polri terhadap ketiga tersangka sudah disertai dengan barang bukti kuat.
Antara lain adalah Berkas Acara Pemeriksa (BAP) 28 tersangka yang sudah lebih dulu ditangkap Polri.
Artinya, tegas Kombes Ahmad Ramadhan, pengungkapan sejumlah nama tersangka baru bukan dilakukan secara spontanitas, tetapi melalui proses panjang.
“Penangkapan terhadap ketiga tersangka teroris yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri tentu telah didukung oleh bukti-bukti yang cukup,” ujarnya.
Sebelumnya, salah seorang anggota Majelis Ulama Indonesia ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri.
Baca Juga: Selain Lewat Lembaga Sosial, Sumber Dana Kelompok Teroris JI Berasal dari Iuran Anggota Per Bulan
Adalah Ahmad Zain An Najah yang awalnya disebut Polisi ber-Inisial A-Z-A Ahmad Zain ditangkap bersama Farid Okbah dan satu orang lainnya berInisial A-A.
Ketiganya ditangkap di sejumlah rumah di Bekasi, Jawa Barat, Selasa dini hari dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menyebut, ketiganya diduga terlibat dalam jaringan Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah yang menggalang dana untuk mendukung aksi terorisme.
Sesuai keterangan polisi, penangkapan ini juga berkat keterangan dari para tersangka terorisme sebelumnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.