Kompas TV internasional kompas dunia

Eks Pengantin ISIS Ketakutan Usai Kelompok Teroris Berusaha Membom Tendanya di Kamp Penahanan

Kompas.tv - 15 November 2021, 10:52 WIB
eks-pengantin-isis-ketakutan-usai-kelompok-teroris-berusaha-membom-tendanya-di-kamp-penahanan
Mantan pengantin ISIS, Shamina Begum mengungkapkan nyawanya terancam. (Sumber: ITV Via Daily Star)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

DAMASKUS, KOMPAS.TV - Mantan pengantin ISIS, Shamina Begum ketakutan setelah kelompok teroris tersebut berusaha membom tendanya di kamp penahanan.

Begum, yang saat ini tak memiliki kewarganegaraan sebelumnya mengaku menyesal bergabung dengan ISIS.

Perempuan berusia 22 tahun itu, meninggalkan Inggris dan terbang ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS saat masih 16 tahun.

Shamima kemudian memohon kepada Pemerintah Inggris untuk memperbolehkannya pulang, setelah kewarganegaraannya dicabut pada 2019, atas dasar keamanan nasional.

Baca Juga: Luar Biasa! Nenek 104 Tahun Dapat Nilai Bagus saat Ujian Negara, Dipuji Menteri

Namun, permohonannya untuk kembali ke keluarganya di Inggris telah ditolak.

Hal itu membuatnya harus tetap tinggal di kamp penahanan di Suriah.

Shamima pun kini mengaku nyawanya terancam setelah pendukung ISIS mencoba membom tendanya.

Dikutip dari Daily Star, ia percaya dirinya menjadi target utama kelompok teroris itu, dan mengaku dirinya telah dikecam.

Para pengantin ISIS telah berjanji untuk membunuh dirinya, apalagi ia kini telah menggunakan pakaian khas barat di Kamp Al-Roj, Suriah.

Begum, yang dituduh menjahit pakaian pelaku bom bunuh diri menjadi rompi peledak, memohon kepada pengacara untuk membantu mengeluarkannya setelah ada upaya pembakaran pekan lalu.

“Menggunakan sepatu olahraga dan riasan membuat para istri marah,” ujar sebuah sumber.

Meski begitu, ada kekhawatiran Begum membesar-besarkan risiko setelah dituduh berbohong selama wawancara dengan Good Morning Britain, awal September lalu.

Baca Juga: Taliban Parade Militer, Pamerkan Kendaraan Tempur Rampasan dari AS dan Helikopter Rusia

Selama wawancara, ia mengungkapkan bersedia kembali ke Inggris untuk menghadapi tuduhan terror.

Tetapi bersikeras bahwa ia tak melakukan apa pun dengan ISIS, selain menjadi ibu dan istri.

Namun, dalam wawancara sebelumnya dengan jurnalis Inggris, ia mengatakan tak terpengaruh dengan pemandangan kepala yang terpenggal di tempat sampah saat tinggal dengan ISIS.

Para ahli bahasa tubuh juga mengklaim ia tak menunjukkan tanda-tanda penyesalan yang otentik, dan menegaskan tindakannya adalah tanda-tanda ketidaktulusan.




Sumber : Daily Star




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x