JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan terkait dugaan sambaran petir yang menjadi penyebab insiden kebakaran kilang minyak Pertamina di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11/2021) malam.
Melansir Kompas.com, Minggu (14/11/2021), analisis dari BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara menunjukkan, memang ada dua peristiwa sambaran petir yang terdeteksi di sekitar lokasi kebakaran tersebut.
Pertama, terjadi pada Sabtu (13/11/2021) pukul 18.47 WIB di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap atau kurang lebih 12 kilometer sebelah timur laut dari kilang minyak RU IV Cilacap yang terbakar.
Kemudian, pada pukul 19.23 WIB, sambaran petir kedua terdeteksi di Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap yang berjarak sekitar 43 kilometer barat laut dari kilang minyak RU IV Cilacap.
Baca Juga: Pertamina Mulai Data Warga Terdampak Kebakaran Tangki BBM
Lebih lanjut, BMKG pun mendapati adanya pertumbuhan awan di wilayah Kabupaten Cilacap ketika insiden kebakaran itu terjadi, Sabtu malam.
Tepatnya pada pukul 17.00-21.00 WIB, hasil pencitraan satelit dan radar cuaca BMKG menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap dengan suhu puncak mencapai -62,5 hingga -75,1 derajat Celsius.
Artinya, pertumbuhan awan konvektif jenis Cumulonimbus tersebut dapat meyebabkan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang.
Selain itu, Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap melaporkan, intensitas hujan di wilayah setempat mencapai 47 mm, sejak pukul 16.00-19.00 WIB.
Baca Juga: Selidiki Kebakaran Tangki Kilang Minyak Pertamina Cilacap, Polisi Terjunkan Tim Inafis dan Puslabfor
Sebelumnya, BMKG Jawa Tengah pun telah mengeluarkan peringatan dini mengenai kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah secara terperinci.
Di samping itu, BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem disertai kilat atau petir sebanyak lima kali pada Sabtu (13/11/2021), sejak pukul 12.05 WIB hingga 22.00 WIB.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.