BEIJING, KOMPAS.TV - Militer China diperkirakan akan terus pamer kekuatan senjata dan latihan besar-besaran untuk mengintimidasi Taiwan.
Hal itu sekaligus memperlihatkan bahwa China tak takut dengan ancaman Amerika Serikat (AS).
Pandangan tersebut diungkapkan oleh sumber terdalam dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Komando PLA Teater Timur, yang menjadi unit kunci yang bertanggung jawab pada permasalahan Taiwan, Selasa (9/11/2021), mengumumkan operasi kesiapan tempur pertama yang untuk pertama kalinya menargetkan Taiwan.
Baca Juga: Kim Jong-Un Disebut Bersemangat dengan Squid Game, Hal Ini Diyakini Jadi Penyebabnya
Hal itu diumumkan hanya beberapa jam setelah sejumlah anggota parlemen AS melakukan kunjungan mendadak ke Taipei.
“Kunjungan itu dilihat Beijing sebagai langkah maju terkait kemerdekaan Taiwan,” ujar sumber terdalam militer, yang meminta dirinya tetap anonim, seperti dikutip dari South China Morning Post.
“Daratan telah datang dengan sejumlah aktivitas militer khususnya menargetkan pasukan separatis pulau, yang telah maju selangkah demi selangkah,” tambahnya.
Sumber tersebut mengatakan salah satu rencananya adalah mengirimkan senjata yang sebelumnya tak pernah digunakan di Taiwan.
Sebagai contoh, jet tempur siluman J-20 telah dikerahkan ke Komando Teater Timur.
“PLA mengirimkan hampir semua pesawat terbangnya untuk melakukan patroli rutin di dekat Taiwan, kecuali J-20 yang paling canggih,” tuturnya.
“Namun, pesawat itu dikabarkan telah memantau pulau tersebut secara diam-diam untuk sementara waktu,” tambah sumber itu.
Ia menegaskan J-20, telah berpatroli di dekat Pulau Diayou, yang hanya berjarak 200km dari Taipei.
“Pesawat tersebut hanya membutuhkan waktu terbang beberapa menit untuk mencapai Taiwan, jika pasukan separatis dari kepulauan mencoba untuk mengakselerasi pergerakan untuk kemerdekaan Taiwan,” katanya.
Baca Juga: Joe Biden akan Bertemu Xi Jinping Secara Virtual, Apa yang akan Dibahas?
China selalu menganggap Taiwan sebagai provinsi yang melarikan diri.
Sedangkan Taiwan menegaskan bahwa mereka merupakan negara yang merdeka sejak 1949.
Taiwan sendiri mendapat dukungan dari AS untuk mempertahankan kedaulatannya.
Presiden AS Joe Biden bahkan mengatakan pihaknya akan membela Taiwan jika China memaksa untuk menyerang, yang kemudian membuat marah Beijing.
Sumber : South China Morning Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.