JAKARTA, KOMPAS.TV – Diabetes menjadi salah satu penyakit pembunuh yang banyak menyebabkan kematian.
Angka penderitanya terus naik dari tahun ke tahun.
Di Indonesia saja, jumlah penderita diabetes mencapai 18 juta menurut data dari International Diabetes Federation tahun 2020.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Divisi Endokrin Metabolik dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI, Martha Rosana, mengatakan pentingnya segera ke dokter apabila para pendita diabetes mengalami sakit berat secara tiba-tiba.
Baca Juga: Mengenal Diabesitas, Perpaduan Diabetes dan Obesitas
“Tiba-tiba sakit berat, seperti demam tinggi, gangguan penglihatan, luka tidak sembuh-sembuh, gula darah mendadak tinggi atau malah rendah, mual, muntah, diare, jangan tunda datang ke rumah sakit atau IGD,” kata Martha, dikutip dari Antara, Sabtu (13/11/2021).
Terlebih, di masa pandemi Covid-19 ini, penderita diabetes diimbau untuk lebih ketat melakukan protokol kesehatan.
Sebab, kata Marthe, hubungan diabetes dan Covid-19 berjalan dua arah.
Di satu sisi, diabetes bisa menyebabkan pasien Covid-19 menjadi lebih parah, di sisi lain Covid-19 membuat gula darah tak terkontrol.
"Bisa jadi selama Covid-19 gula darahnya jadi tak terkontrol. Diabetes bisa membuat kemungkinan Covid-19 lebih parah dan Covid-19 menyebabkan kontrol gula darah lebih buruk. SARS-CoV-2 memang menyerang seluruh sel tubuh termasuk sel pankreas," terangnya.
Oleh karenanya, Martha Rosana menyarankan penderita diabetes untuk melakukan vaksinasi Covid-19 untuk mencegah kemungkinan terburuk saat terpapar virus corona.
Baca Juga: 7 Bahan Alami Pengendali Diabetes yang Dapat Ditemukan di Dapur
Apalagi saat ini pemberian vaksin bagi penyandang diabetes sudah dibolehkan asalkan pasien tidak dalam kondisi sakit akut.
Dokter tidak lagi memberikan syarat HbA1C tertentu untuk pasien diabetes yang ingin mendapatkan vaksin.
“Mau gula darahnya masih belum terkontrol, asal dia tidak dalam kondisi sakit akut, boleh diberikan vaksinasi,” tegasnya.
Meski demikian, pasien harus tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat sebelum mendapatkan suntikan.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.