WASHINGTON, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, Qatar telah setuju untuk mewakili kepentingan Amerika di Afghanistan setelah penutupan kedutaan AS di Kabul pada akhir Agustus lalu, seperti dilansir Associated Press, Jumat (12/11/2021).
Blinken mengatakan, Qatar akan berfungsi sebagai "kekuatan pelindung" bagi Amerika Serikat di Afghanistan yang kini diperintah Taliban, sebuah langkah yang menunjukkan pemerintahan Biden diragukan akan membuka kembali kedutaan besarnya di Kabul dalam waktu dekat.
Qatar akan membentuk kantor bagi kepentingan AS di dalam kedutaannya sendiri di Kabul untuk memberikan layanan konsuler dan lainnya kepada warga Amerika Serikat di Afghanistan, kata Blinken.
Qatar juga akan bertanggung jawab atas keamanan dan perlindungan fasilitas diplomatik Amerika Serikat yang sekarang kosong di ibu kota Afghanistan.
Baca Juga: Qatar Desak Dunia Terlibat dengan Taliban, namun Pengakuan atas Pemerintah Taliban Belum Prioritas
Amerika Serikat memiliki banyak perjanjian yang sama seperti dengan Qatar, di negara-negara di mana Amerika Serikat tidak memiliki perwakilan diplomatik.
Negara-negara yang mewakili kepentingan Amerika Serikat itu termasuk Swiss untuk mewakili kepentingan AS di Iran, Swedia di Korea Utara, dan Republik Ceko di Suriah.
Qatar menjadi pemain kunci dalam diskusi antara Taliban dan Amerika Serikat selama bertahun-tahun. Termasuk menjadi tuan rumah pembicaraan damai AS-Taliban selama berbulan-bulan dan koordinasi evakuasi seluruh warga Amerika Serikat dan pendukungnya di Afghanistan.
Lebih dari 124.000 orang Amerika, penduduk tetap AS yang sah dan warga Afghanistan yang berisiko, pergi meninggalkan Afghanistan. Dari jumlah itu, kira-kira setengah dari mereka melakukan perjalanan melalui Qatar bersama militer AS serta penerbangan charter menuju Qatar, kata Blinken.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.