BANJARBARU, KOMPAS.TV - Danau Seran, tempat wisata yang sempat di promosikan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru melalui media sosial milik Dinas Pariwisata Kota Banjarbaru akhirnya di tutup dan dilarang dimasuki oleh warga.
Larangan ini dikeluarkan oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, pasca meninggalnya seorang mahasiswa yang berwisata di danau seran karena tenggelam beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Demi Pergi Sekolah, Siswa SD Nekat Lewati Jembatan Gantung yang Rusak
Danau yang terbentuk dari kegiatan pertambangan milik perusahaan tambang emas di Kota Banjarbaru tersebut akhirnya memakan korban.
Kejadian ini akhirnya membuat Wali Kota Banjarbaru secara tegas menyatakan Danau Seran bukanlah tempat wisata melainkan lokasi mitigasi penanggulangan banjir atau berfungsi sebagai embung.
"Kita pemerintah kota memiliki gagasan bahwa danau-danau hasil tambang ini jadi pusat mitigasi banjir, penutupan sampai musim hujan sampai badai La Nina ini selesai," terang Aditya Mufti Ariffin.
Baca Juga: Banjir Kalteng, Pengendara Terpaksa Gunakan Jasa Perahu untuk Melintasi Jalan Trans Kalimantan
Penutupan dana seran berlangsung hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Selama menjadi objek wisata, para pengunjung Danau Seran, biasanya menikmati keindahan danau buatan tersebut.
Dengan berkeliling danau menggunakan sampan atau perahu yang disediakan dengan membayar sejumlah uang yang menurut pemko banjarbaru bukan merupakan bagian dari pajak daerah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.