Banjir dan Longsor Melanda Sejumlah Wilayah di Indonesia, BMKG Imbau Warga untuk Waspada

GORONTALO, KOMPAS.TV - Empat hari diguyur hujan dengan intensitas tinggi, Danau Limboto di Kabupaten Gorontalo meluap dan menyebabkan ratusan rumah di Desa Hutadaa, Kecamatan Telaga Jaya terendam.

Setidaknya, 274 rumah warga terendam air dengan ketinggian bervariasi hingga satu meter.

Warga yang rumahnya terendam, terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

Baca Juga: 200 Warga Terdampak Banjir di Jember, Akses Menuju Gunung Gambir Tertutup Longsor

Namun, ada juga warga yang memilih bertahan di rumah karena khawatir barang-barang mereka dicuri jika ditinggal mengungsi ke tenda pengungsian.

Ratusan warga yang mengungsi kini mulai mengeluhkan gatal dan gangguan pernapasan.

Warga membutuhkan bantuan obat, air bersih, hingga selimut karena udara yang dingin ketika malam tiba.

Di Palopo, Sulawesi Selatan, tebing setinggi 200 meter longsor dan menutup Jalan Trans Sulawesi Poros Palopo, Toraja di kilometer 14.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Namun satu rumah ibadah rusak berat tertimpa material longsor.

Untuk sementara waktu, warga yang tinggal di dekat area longsor mengungsi ke rumah kerabat karena khawatir akan adanya longsor susulan.

Longsor juga terjadi di Lumajang, Jawa Timur.

Material longsor tumpah dan menutupi jalan hingga menyebabkan kemacetan panjang, di jalur selatan penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang.

Perlu waktu empat jam untuk membersihkan material longsor, dengan menggunakan alat berat.

BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi setidaknya hingga Februari 2022.

Kondisi ini disebabkan berbaga faktor.

Salah satunya la nina, yang mengubah pola curah hujan di beberapa wilayah indonesia.

Pemerintah dan masyarakat diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi dan meningkatkan mitigasi bencana untuk mencegah dampak terburuk.