JAKARTA, KOMPAS.TV – Produsen produk susu dan makanan PT Cisarua Mountain Dairy atau Cimory berencana menawarkan setidaknya 15 persen sahamnya melalui bursa saham kepada publik. Sebagian dari penjualan saham tersebut bakal digunakan untuk belanja modal.
CEO Cimory Grup Farell Sutantio menyebutkan, Cimory sudah mengekspor produk ke Filipina, Singapura, dan akan terus mencari pasar baru.
”Kami melihat target pasar Vietnam dan Malaysia. Asia Tenggara jadi prioritas untuk ekspor,” kata Farell dalam paparan publik, Rabu (10/11/2021).
Adapun, harga saham yang ditawarkan berkisar antara Rp 2.780 dan Rp 3.160 per saham. Diperkirakan, dari penjualan saham di bursa ini, Cimory berpotensi mendapatkan dana sebesar Rp 3,3 triliun hingga Rp 3,76 triliun.
Sebanyak 33 persen dana dari hasil penjualan saham ke bursa itu akan digunakan untuk belanja modal, seperti penambahan kapasitas fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan pembelian berbagai peralatan.
Sedangkan 25 persen lainnya untuk modal anak usaha PT Macroprima Panganutama, 20 persen lagi untuk modal anak usaha PT Macrosentra Niagaboga, 15 persen untuk belanja modal terkait distribusi, dan sisanya 7 persen untuk operasional.
Baca Juga: UEA Akan Investasi Rp642 T di Indonesia, Produk Susu hingga Energi Terbarukan
Melansir dari Kompas.id, kinerja keuangan Cimory, hingga Juni 2021 tercatat perolehan laba sebesar Rp 364,5 miliar, tumbuh 798,54 persen dari Rp 40,566 miliar yang dibukukan pada Juni 2020. Sementara per Desember 2020 laba periode berjalan mencapai Rp 177 miliar.
Sementara, penjualan neto Cimory per Juni 2021 naik sebesar 115,1 persen, yakni dari Rp 735,4 miliar pada Juni 2020 naik menjadi Rp 1,58 triliun. Pendapatan dari penjualan bersih per Juni 2021 itu sudah hampir menyamai capaian sepanjang 2020 yang sebesar Rp 1,86 triliun.
Ferrel meyakini, kinerja ini masih akan baik hingga akhir tahun dan tren penguatan masih akan berlanjut pada tahun berikutnya.
Di lain sisi, Ia menyebutkan, Cimory juga memiliki program pemberdayaan untuk warga di sekitarnya. Mengingat, Cimory adalah bisnis keluarga.
“Sebagai perusahaan keluarga, kami punya misi sosial, koperasi susu di seluruh Indonesia bekerja sama 15.000 peternak di Jawa Barat dan Jawa Timur. Kami juga bekerja sama dengan ibu-ibu dengan konsep pemberdayaan perempuan. Mereka tidak memiliki tingkat pendidikan tinggi. Penghasilannya rendah, tetapi dengan berbagai macam pelatihan, mereka dapat penghasilan lebih, bahkan dapat mengaktualisasikan diri dengan baik pula,” papar Ferrel.
Sebagai informasi tambahan, Cimory memproduksi produk susu dan turunannya serta daging olahan. Perusahaan keluarga ini didirikan oleh Bambang Sutantio pada 1993. Saat ini, Cimory memiliki enam fasilitas produksi.
Ada tiga fasilitas produksi untuk produk susu yang berlokasi di Sentul, Semarang, dan Pasuruan. Tiga pabrik lain untuk makanan berlokasi di Cikupa dan dua di Semarang.
Baca Juga: Ayam Panggang Yoghurt - Opini
Sumber : Kompas TV/Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.