Kamala Harris Temui Presiden Macron, Perbaiki Hubungan Diplomatik yang Sempat Retak

PARIS, KOMPAS.TV – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sepakat bahwa negara mereka siap untuk bekerja sama lagi, Rabu (10/11/2021).

Sebelumnya kedua negara sempat mengalami drama diplomatik seputar kesepakatan kapal selam yang membuat hubungan mereka mencapai titik terendah dalam sejarah.

Wakil Presiden AS bertemu dengan Macron pada Rabu malam di istana kepresidenan Elysee, Paris, Prancis. Pertemuan ini merupakan upaya selama berminggu-minggu oleh Washington demi memperbaiki hubungan dengan Prancis, sekutu tertua Amerika.

Baca Juga: Prancis Kirim Kembali Duta Besar ke Australia Usai Tegang Polemik Kapal Selam

Perjalanan empat hari Harris ke Paris terjadi setelah Presiden Joe Biden mengatakan kepada Macron bahwa AS telah "canggung" dalam menangani masalah kapal selam, dalam pertemuan di Roma, Italia pada 29 Oktober lalu. 

Biden tidak secara resmi meminta maaf kepada Macron, tetapi mengakui bahwa AS seharusnya tidak ‘mengejutkan’ sekutu tertuanya. 

Hubungan diplomatik kedua negara sempat retak karena kesepakatan pembelian kapal selam antara AS-Inggris yang dinegosiasikan secara rahasia dengan Australia.

Kesepakatan pembelian ini membuat kesepakatan sebelumnya yang terjadi antara Prancis dan Australia dibatalkan.

Namun pada Rabu lalu, Macron mengatakan dia telah melakukan pertemuan yang sangat bermanfaat dengan Biden.

“Kami berbagi pandangan bahwa kami berada di awal era baru dan kerja sama kami sangat penting untuk yang satu ini,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Usai Kehilangan Kontrak Kapal Selam Australia, Prancis Jual Kapal Perang ke Yunani

Menggemakan komentar Presiden Prancis, Harris mengatakan, "Saya pikir kita memiliki keyakinan yang sama bahwa kita berada di awal era baru. Era ini memberi kita banyak tantangan, tetapi juga banyak peluang."

Dalam pertemuan ini, Harris mengatakan bahwa dirinya dan Macron akan membahas beberapa hal. Di antaranya adalah membahas pandemi Covid-19, kerja sama di ruang angkasa dan perubahan iklim.