YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Istilah diabesitas mungkin masih terdengar asing untuk sebagian orang. Diabesitas adalah istilah untuk orang yang obesitas dan memiliki diabetes tipe 2.
Diabesitas adalah istilah medis baru untuk suatu kondisi yang menjadi epidemi di seluruh dunia. Ahli endokrin Jay Waddadar, MD, mengatakan, jika seseorang mengalami diabesitas, menurunkan berat badan bisa menyembuhkan kondisi tersebut.
Diabesitas bukanlah diagnosis resmi. Ini berarti Anda memiliki obesitas dan diabetes tipe 2 secara bersamaan. Kondisi ini sangat meningkatkan risiko penyakit jantung.
“Diabesitas adalah penyakit dengan potensi yang sangat besar untuk menyebabkan efek buruk pada tubuh dalam jangka panjang,” kata Dr Waddadar, seperti dilansir Cleveland Clinic.
“Beberapa orang tidak memahami pentingnya mengambil langkah-langkah untuk mengelolanya karena mereka merasa baik-baik saja pada saat diagnosis. Tapi itu salah besar. Diabesitas adalah penyakit diam yang merusak tubuh Anda jika tidak dikendalikan, bahkan saat Anda merasa baik-baik saja.”
Diabesitas dapat dicegah, dikendalikan, dan bahkan disembuhkan.
Baca Juga: Cegah Obesitas, Jaga Tubuh Tetap Langsing dan Sehat di Tengah Pandemi
Dr Waddadar menjelaskan lebih banyak tentang bagaimana obesitas menyebabkan dan memperburuk diabetes. Menurunkan berat badan merupakan kunci untuk mengobatinya.
Hubungan antara diabetes dan obesitas
Obesitas membuat diabetes lebih mungkin berkembang, karena memiliki terlalu banyak glukosa (gula) yang beredar dalam aliran darah. Obesitas juga menyebabkan diabetes memburuk lebih cepat.
Mengelola kadar glukosa dalam darah adalah tugas pankreas. Pankreas menciptakan insulin, yang merupakan hormon yang mengeluarkan glukosa dari darah.
Biasanya, insulin mengangkut glukosa ke otot untuk digunakan segera sebagai energi atau ke hati, di mana disimpan untuk nanti.
Tetapi, ketika seseorang menderita diabetes, sel-sel tubuh tidak membiarkan insulin memindahkan glukosa ke dalamnya. Lebih buruk lagi, hati yang merupakan tempat menyimpan kelebihan glukosa terisi dengan lemak. Menurutnya, ini seperti mencoba meletakkan furnitur di ruangan yang sudah penuh sesak. “Tidak ada ruang untuk hal lain,” jelas Dr Waddadar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.