JAKARTA, KOMPAS.TV - 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Hari Pahlawan ini tentunya diperingati untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah dari tanah air.
Pahlawan sendiri bermakna sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya membela kebenaran.
Melansir dari situs resmi Bank Indonesia (BI), hingga 2020, terdapat 191 orang telah diangkat sebagai pahlawan nasional Indonesia, dan 15 di antaranya perempuan.
Keberadaan para pahlawan tak hanya menghiasi lembaran sejarah, namun juga tergambar pada beberapa mata uang Rupiah. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan mereka tidak terlupakan rakyat Indonesia.
Tahukah anda, dari 15 pahlawan perempuan yang telah diangkat sebagai pahlawan nasional, baru lima tokoh yang sosoknya diabadikan di lembaran uang kertas rupiah dengan tahun emisi yang berbeda-beda.
Baca Juga: Hari Pahlawan 2021: Mengenang Pahlawan Revolusi Indonesia
1. R.A Kartini (1879 – 1904)
Raden Adjeng Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara. Dia berjasa dalam memperjuangkan kesetaraan hak perempuan.
Wanita yang lahir di Jepara, 21 April 1879 ini merupakan pahlawan perempuan pertama yang diabadikan dalam uang rupiah. Dia muncul di uang pecahan Rp5 pada 1953 seri tokoh dan kebudayaan.
Seri uang itu pertama kali dicetak oleh BI dan telah disiapkan sejak 1952. Namun saat itu, BI sedang mempersiapkan kelahirannya setelah menasionalisasi De Javasche Bank (DJB) pada 1951.
Lantaran Undang-Undang tentang BI baru lahir pada 1953, maka uang kertas emisi 1952 tersebut baru resmi dikeluarkan pada 2 Juli 1953.
Setelah itu, gambar Kartini kembali muncul di bagian depan uang kertas nominal Rp10.000 emisi 1985.
2. Martha Christina Tiahahu (1800 – 1818)
Martha Christina Tiahahu merupakan pahlawan perempuan yang lahir 4 Januari 1800. Dia dikenal sebagai wanita pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya.
Bagaimana tidak, pahlawan perempuan asal Maluku ini telah berani mengangkat senjata melawan penjajah Belanda saat umurnya masih remaja, yakni 17 tahun.
Martha tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang putri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam Perang Pattimura tahun 1817.
Sumber : Kompas TV/bi.go.id/kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.