BERAU, KOMPAS.TV - Pihak Bank Indonesia wilayah Kaltim bersinergi dengan pemerintah untuk mengembangkan Blue Economy, lewat ekowisata dan UMKM. Pasalnya, BI Kaltim melihat komitmen pemerintah Indonesia sangat kuat. Walaupun hal ini sempat terhambat dikarenakan realokasi anggaran akibat dampak pandemi Covid-19.
Selain efek emisi carbon, untuk menghindari defisit keuangan, maka
perlu dorongan pada sektor pariwisata. Dengan membuka tempat wisata
berbasis ekowisata.
Untuk mendukung hal itu maka dibutuhkan lingkungan yang bersih,
fasilitas yang mumpuni, dan berkualitas, agar bisa menarik para
wisatawan dalam dan luar negeri.
Tidak hanya Blue Economy, peran dukungan dari Bank Indonesia Kaltim
juga pada Green Economy. Bank Indonesia juga turut serta memberikan
dukungan penuh terhadap pemerintah di seluruh dunia, khususnya pada
perputaran roda ekonomi.
Pada Green Economy, fokus Bank Indonesia Kaltim memberikan dukungan
kredit yang pro lingkungan. Begitu pula dengan Blue Economy yang akan
menjadi potensi bank indonesia selanjutnya.
Misalnya membuka pasar ekspor dan pemberian bantuan sarana ekspor
ikan, dan pemberian pelatihan pengelolaan laut secara sehat.
Hingga bagaimana merawat dan menjaga ekosistem laut, seperti penanaman
terumbu karang, serta mengelola penangkapan ikan secara baik, tanpa
merusak lingkungan biota laut. Dan ini akan dilakukan secara berkala
kedepannya.
Tak hanya itu, Bank Indonesia Kaltim telah lama fokus pada program
Blue Economy, seperti melakukan kunjungan pengembangan UMKM berbasis
perikanan dan kelautan.
#BankIndonesia #BlueEconomy #Maratua
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.