JAKARTA, KOMPAS.TV - Momen perayaan Hari Raya Galungan akan terasa kurang lengkap jika tak disertai dengan sajian kuliner khasnya.
Umat Hindu di Bali memang memiliki beberapa jenis makanan yang biasa disantap saat peringatan Hari Raya Galungan.
Melansir TribunTravel, berikut berbagai macam kuliner dan penganan khas yang selalu ada dalam perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali
Lawar adalah masakan dari campuran antara sayuran dan daging cincang. Daging yang digunakan biasanya daging ayam, kerbau, babi, atau bisa juga bebek.
Selain itu, ada juga lawar yang cukup unik dan menarik, yakni lawar komoh yang dibuat dari darah segar yang sudah dicampur dengan bumbu khusus.
Masyarakat Bali biasa menyebut proses pembuatan kuliner ini sebagai tradisi ngelawar, yang diyakini mampu meningkatkan rasa kebersamaan serta gotong royong.
Dalam tradisi ngelawar, masyarakat Bali dari berbagai kalangan bakal ramai-ramai ikut berpartisipasi untuk membuat lawar.
Baca Juga: Hari Raya Galungan: Kirim Salam kepada Orang Terkasih dengan 13 Ucapan Ini
Selain lawar, jaje uli juga menjadi satu sajian yang yang tidak pernah terlewatkan ketika perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Jaje uli adalah satu penganan kering yang berbentuk bulat pipih. Jaje uli memiliki cita rasa yang legit dan terbuat dari ketan dan tepung beras.
Selain pada perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan, jaje uli juga bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional di Bali.
Dodol di Bali biasanya dibuat menggunakan injin atau ketan hitam sehingga warna dodol tersebut menjadi hitam.
Akan tetapi, saat ini sudah banyak dijumpai dodol warna-warni dengan varian rasa yang juga bervariasi.
Namun yang menjadi ciri khas dodol yaitu rasanya yang manis dan kenyal.
Ketika Galungan, dodol ini merupakan salah satu jenis jajanan Bali yang digunakan sebagai sarana membuat banten.
Sumber : TribunTravel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.