SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta untuk semua instansi dan elemen masyarakat untuk siaga bencana hingga April 2022.
Pasalnya, menurut informasi dari Badan Meteorologi Klimatologidan Geofisika (BMKG), wilayah Jateng akan dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat pada Desember nanti.
Instruksi ini disampaikan Ganjar saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana di halaman kantor Gubernur Jateng, Selasa (9/10/2021).
"Januari akan turun dan Februari akan tinggi lagi, kita harus siap siaga sampai April tahun depan dan siap menghadapi situasi yang terburuk," kata Ganjar seperti yang dilansir dari ANTARA, Selasa.
Dia juga memerintahkan seluruh kepala terus melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana sekaligus informasi kepada masyarakat.
Hal itu, lanjut Ganjar, dapat dengan menggandeng aktivis, sukarelawan kebencanaan, serta kelompok-kelompok masyarakat.
"Gunakan early warning system meskipun dengan alat sederhana, bisa kentongan, ilmu titen dan lainnya, yang masyarakat sudah paham," ujarnya.
Baca Juga: BMKG: Fenomena Alam La Nina Picu Peningkatan Aktivitas Curah Hujan
Simulasi penanganan bencana, lanjut dia juga harus digelar minimal sekali dalam bulan ini.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat tahu dan siap saat menghadapi situasi terburuk.
Tak hanya itu, tempat-tempat pengungsian pun harus disiapkan dengan penerapan protokol kesehatan ketat, khususnya di daerah-daerah rawan bencana.
Orang nomor satu di Jateng ini mengingatkan logistik harus sudah dipersiapkan, serta peralatan mesti on dan standby semuanya, tidak boleh ada yang rusak.
Selain kesiapsiagaan bencana, Ganjar juga meminta instansi di sektor kehutanan terus menggalakkan penanaman dengan melibatkan masyarakat dan mengedukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
"Mumpung ini musim hujan, ayo giatkan penanaman. Sambil menanam, kita standby terus, mudah-mudahan tidak ada bencana, tapi kalau ada kita sudah siap semuanya," ungkap Ganjar.
Baca Juga: Cara Ganjar Hindari Vaksin Kedaluwarsa, Perintahkan Agar Segera Disuntikkan
Sumber : Kompas TV/ANTARA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.