BAGHDAD, KOMPAS.TV - Kelompok Hizbullah yang mendapat dukungan Iran dan berada di Irak membantah terlibat dalam usaha pembunuhan Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi.
Hal ini diungkapkan oleh Pejabat Keamanan dari Khataib Hizbullah, Abu Ali-Al Askari, Minggu (7/11/2021).
“Berdasarkan informasi yang bisa kami konfirmasi, tak ada satu pun di Irak yang ingin menyianyiakan drone ke rumah Perdana Menteri,” ujar Abu Ali Al-Askari dalam sebuah video di Telegram dikutip dari Times of India.
Khataib Hizbullah sempat menjadi salah satu pihak yang dicurigai melakukan serangan ke rumah Al-Kadhimi.
Baca Juga: Irak Mencekam Usai Percobaan Pembunuhan PM, Helikopter Berputar-putar di Kota
Hal itu dikarenakan mereka merupakan salah satu dari sejumlah milisi dukungan Iran di Irak yang bersikap bermusuhan dengan Al-Kadhimi.
Al-Kadhimi sebelumnya dikabarkan mengalami serangan drone di rumahnya di kawasan Zona Hijau, Baghdad.
Namun, ia berhasil selamat dan dilarikan ke rumah sakit tanpa mengalami luka yang membahayakan nyawa.
Hingga saat ini belum ada yang mengaku sebagai pelaku dari penyerangan tersebut.
Selain itu dilaporkan setidaknya 6 pengawal Al-Kadhimi terluka karena serangan tersebut.
Al-Kadhimi merupakan mantan pemimpin intelijen Irak dan disumpah sebagai PM Irak pada Mei tahun lalu.
Dalam beberapa pekan terakhir, para pendukung politik yang berpihak pada Iran telah berdemonstrasi di dekat Zona Hijau.
Baca Juga: Kapal Ilegal Indonesia Dihancurkan Australia, Ratusan Kilogram Tangkapan Hasil Laut Disita
Mereka memprotes pemilihan umum bulan lalu, yang dicurigai adanya ketidakberesan saat pemungutan suara.
Pada demonstrasi tersebut para demonstran kemudian terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan Irak pekan ini.
Lebih dari 100 orang dilaporkan terluka pada bentrokan tersebut.
Sumber : Times of India
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.