BAGHDAD, KOMPAS.TV - Upaya pembunuhan yang gagal terhadap perdana menteri Irak di kediamannya pada Minggu (7/11/2021) telah meningkatkan ketegangan di negara tersebut.
Helikopter terlihat berputar-putar di langit Baghdad sepanjang hari, sementara pasukan dan patroli dikerahkan di sekitar Baghdad dan di dekat Zona Hijau, tempat serangan terjadi.
Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi yang diserang, mengalami luka ringan dan muncul dalam pidato yang disiarkan televisi segera setelah serangan drone bersenjata di kediamannya. Dia tampak tenang dan duduk di belakang meja dengan memakai kemeja putih. Tangan kirinya terlihat dibalut perban.
Baca Juga: Penampakan Rumah PM Irak Mustafa al-Kadhimi yang Diserang Drone
Seperti dikutip dari The Associated Press, tujuh penjaga keamanannya terluka dalam serangan dari dua pesawat tak berawak yang bersejata.
Al-Khadimi kemudian menyerukan untuk diadakannya dialog. “Serangan roket dan drone pengecut tidak membangun tanah air dan tidak membangun masa depan,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.
Kecaman atas serangan itu mengalir dari para pemimpin dunia. Beberapa pemimpin dunia juga menyebutkan dukungan kepada Al-Khadimi seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Arab Saudi menyebut serangan itu sebagai tindakan nyata “terorisme.” Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi di Facebook mendesak semua pihak di Irak untuk Bersatu demi menjaga stabilitas negara.
"Para pelaku serangan teroris di negara Irak ini harus bertanggung jawab. Saya mengutuk dengan keras mereka yang menggunakan kekerasan untuk merusak proses demokrasi Irak," kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Perdana Menteri Irak Selamat dari Serangan Drone di Rumahnya, Minta Masyarakat Tenang
Kemudian hari Minggu, al-Khadimi bertemu dengan Presiden Irak Barham Salih dan memimpin pertemuan keamanan dan Kabinet.
Sebuah video keamanan menunjukkan kerusakan pada kediamannya. Sebuah mobil van yang diparkir di luar kediamannya terlihat hancur berantakan dan terlihat retakan di langit-langit dan dinding balkon rumahnya. Selain itu ada bagian dari bangunan rumahnya yang pecah.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kejadi itu. Namun kecurigaan jatuh pada milisi yang didukung Iran. Kelompok ini juga disalahkan dalam serangan sebelumnya di zona hijau dimana terdapat kedutaan asing.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.