Kompas TV internasional kompas dunia

Perdana Menteri Irak Selamat dari Serangan Drone di Rumahnya, Minta Masyarakat Tenang

Kompas.tv - 7 November 2021, 10:45 WIB
perdana-menteri-irak-selamat-dari-serangan-drone-di-rumahnya-minta-masyarakat-tenang
Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi selamat dari serangan drone yang menargetkan rumahnya di Baghdad. (Sumber: AP Photo/Khalid Mohammed, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

BAGHDAD, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Irak Mustafa al-Kadhimi berhasil selamat dari serangan drone di rumahnya.

Al-Kadhimi pun dikabarkan tak terluka dalam serangan drone berpeledak yang menyasar rumahnya di kawasan Zona Hijau, Baghdad.

Setelah serangan itu, Al-Kadhimi langsung dilarikan ke rumah sakit, dan dinyatakan tak mengalami cedera yang membahayakan jiwanya.

Serangan itu diduga sebagai usaha untuk menghabisi Al-Kadhimi.

Baca Juga: TOK! Pengadilan Italia Jatuhkan Hukuman Penjara Puluhan Tahun Bagi 91 Anggota Mafia Ndrangheta

Saya meminta agar semua pihak tenang dan menahan diri, demi Irak,” cuitnya di Twitter dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021).

Pejabat setempat mengatakan setidaknya enam orang dari keamanan PM mengalami cedera.

Saat ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Serangan tersebut tergolong berani karena terjadi di wilayah perumahan dengan banyaknya gedung pemerintahan dan kedutaan besar negara asing.

Pihak Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan tersebut dan menawarkan bantuan untuk investigasi.

“Ini merupakan aksi terorisme, yang sangat kami kutuk, dan dilakukan di jantung Negara Irak,” tutur Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

Baca Juga: Tersangka Akui Bujuk Korban ke Sebuah Rumah terkait Pembunuhan 4 Perempuan di Afghanistan

Al-Kadhimi yang merupakan mantan pemimpin intelijen Irak, kemudian disumpah sebagai PM pada Mei tahun lalu.

Dalam beberapa pekan terakhir, para pendukung politik yang berpihak pada Iran telah berdemonstrasi di dekat Zona Hijau.

Mereka memprotes pemilihan umum bulan lalu, yang mereka curigai adanya ketidakberesan saat pemungutan suara.

Lebih dari 100 orang terluka dalam bentrokan kekerasan dengan pasukan keamanan, pekan ini.




Sumber : BBC




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x