JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa tidak mempermasalahkan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan untuk mengungkap dugaan dugaan keterlibatan Andika dalam kasus pembunuhan tokoh Papua, Theys Hiyo Eluat.
Menurut Andika dirinya sangat terbuka jika Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan untuk melakukan investigasi.
"Saya benar-benar terbuka kalau memang ada dugaan atau apa, saya terbuka," ujarnya usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga: 14 LSM Tolak Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI, Usman Hamid: Butuh Rotasi Matra
Andika juga menjelasaan dirinya tidak ragu untuk memberikan informasi terkait dugaan tersebut. Bahkan dirinya siap tidak dilantik menjadi Panglima TNI jika dugaan tersebut benar adanya.
"Monggo, enggak ada keraguan atau ketakutanlah," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Sebelum ditunjuk sebagai calon panglima TNI, dugaan keterlibatan Andika dalam kasus pembunuhan tokoh Papua, Theys Hiyo Eluay juga mencuat saat dirinya ditunjuk sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).
Kala itu, pernyataan Andika masih sama seperti sekarang, yakni terbuka untuk aktivis HAM melakukan investigasi dugaan tersebut.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Harap Calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Humanis Terhadap Papua
"Kalau mereka mau menelusuri itu juga silakan. Kan enggak ada yang perlu saya khawatirkan," ujar Andika di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/11/2018). Dikutip dari Kompas.com.
Sebelumnya organisasi masyarakat sipil yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mendesak DPR untuk mendalami dugaan keterlibatan Andika dalam kasus pembunuhan tokoh Papua, Theys Hiyo Eluay.
Dugaan ini muncul dari surat Agus Zihof, ayah dari terdakwa Kapten Inf Rionardo, kemudian menyeret Andika Perkasa dalam pusaran hitam pelanggaran HAM di Papua.
Baca Juga: Begini Sikap Andika Perkasa Soal LGBT di TNI
Dikutip dari situs Deutsche Welle, Theys dibunuh usai menghadiri undangan peringatan Hari Pahlawan di markas Kopassus di Jayapura.
Saat itu, empat perwira dan tiga serdadu Kopassus diadili lantaran kasus tersebut. Namun, Andika tidak pernah terkait proses hukum itu.
Surat Agus kepada KSAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu itu mengisahkan anaknya dipaksa mengakui pembunuhan Theys oleh seorang yang bernama Mayor Andika.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.