JAKARTA, KOMPAS.TV - Uni Emirat Arab (UEA) disebut akan menjadi “mitra andal” pembangunan ibu kota baru Indonesia. Hal ini disampaikan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) usai kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Abu Dhabi pada 3-4 November lalu.
Deputi Koordinasi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menyambut baik kerja sama Indonesia dengan UEA dalam pembangunan ibu kota baru.
"Tentu bagus, kalau dilihat Abu Dhabi itu saya kira punya financial power yang bagus. Saya rasa mereka bisa jadi partner (mitra) yang sangat baik untuk pembangunan ibu kota baru," kata Seto kepada Antara, Jumat (5/11/2021).
Setelah bertemu dengan petinggi UEA, Jokowi mengumumkan tiga sektor prioritas kerja sama Indonesia-UEA, salah satunya pembangunan ibu kota baru.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jalani Karantina di Istana Bogor Usai Sepekan Kunjungan Kerja ke Luar Negeri
Seto pun menyebut Indonesia bisa belajar dari Dubai dalam pembangunan ibu kota baru. Menurutnya, pengalaman UEA mengembangkan Dubai dapat bermanfaat bagi proyek ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Dubai itu kan sudah jadi kota internasional. Saya kira mereka juga bisa memberikan insights, berbagi pengalaman juga bagaimana mereka mengembangkan (kota) itu," katanya.
Akan tetapi, Seto enggan merinci skema dan nilai komitmen investasi UEA dalam pembangunan ibu kota baru. Ia sebatas meminta publik untuk menanti realisasinya.
Selain pembangunan ibu kota baru, tiga sektor prioritas kerja sama Indonesia-UEA adalah pengembangan energi baru-terbarukan (EBT) dan perdagangan.
Saat menghadiri forum investasi dengan UEA, Jokowi menyebut proyek ibu kota baru setidaknya butuh investasi 35 miliar dolar AS.
Baca Juga: Indonesia dan UEA Prioritaskan Tiga Sektor Kerjasama Prioritas
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.