JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud Mahmodin atau biasa disebut Mahfud MD mungkin merupakan salah satu pejabat yang paling menonjol di era reformasi.
Pasca Presiden ke-2 RI Soeharto tumbang, Mahfud jadi salah seorang intelektual muslim yang langsung mentas di panggung politik nasional.
Karier kenegarawanannya terbilang lengkap. Dia merupakan satu dari sedikit sekali orang yang pernah berkiprah di lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif.
Mahfud pernah menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, pernah menjabat juga sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Kehakiman di era Presiden Gus Dur, kemudian sebagai Menkopolhukam di era Joko Widodo. Dia juga pernah menjabat sebagai hakim dan Ketua Mahkamah Konstitusi.
Dengan rekam karier mentereng seperti itu, boleh dibilang Mahfud MD jadi salah satu sosok kunci yang mewarnai wajah Indonesia di era reformasi.
Baca Juga: Mahfud MD: Restorative Justice Hanya Ada di Buku karena Penegak Hukum Masih Jalan Sendiri
Meski bersinar justru di era setelah Soeharto lengser keprabon, namun Mahfud merasa tetap perlu berterima kasih kepada penguasa tunggal orde baru itu. Pasalnya, Soeharto punya andil tak langsung atas pencapaian Mahfud secara akademis.
Mahfud menyatakan dia pernah menjadi orang yang hidup dari beasiswa pendidikan. Dan, yayasan Supersemar milik Soeharto adalah lembaga yang juga mengucurkan beasiswa untuk pendidikannya.
"Terlepas dari apapun, kami mengucapkan terima kasih ke Pak Soeharto," kata Mahfud MD saat menghadiri peluncuran terbitnya lima buku karya Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, di Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Mahfud menyatakan dirinya dan Nasaruddin Umar adalah sama-sama peraih beasiswa Supersemar.
Bahkan, kata Mahfud, sampai sudah tua pun mereka masih terikat dengan Yayasan Supersemar. Mahfud menjelaskan dirinya dan juga Nasaruddin Umar adalah pengurus alumni Supersemar.
Bagi Mahfud, memang banyak yang melawan atau bertentangan dengan sosok Soeharto. "Tidak apa-apa itu biasa," tuturnya.
Baca Juga: Lahan Seluas 120 Hektar Milik Tommy Soeharto di Karawang Disita Satgas BLBI
Mahfud MD dalam kesempatan itu juga memuji penerbitan buku yang ditulis Nasarudin Umar. Menurutnya Nasarudin merupakan sosok yang pintar menulis dan juga pintar berbicara.
"Tulisannya juga enak, mengalir, kalau pidato juga menarik. Hal yang dia sampaikan jadi ringan," ujar Mahfud.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.