KOMPAS.TV - Meski belum terdeteksi di Indonesia, pemerintah terus mewaspadai kemungkinan masuknya varian baru Covid19 AY.4.2 atau Delta Plus.
Varian baru ini bisa saja muncul tanpa di bawa pelaku perjalanan dari luar negeri.
Varian ini menjadi salah satu penyebab lonjakan kasus Covid 19 di Inggris.
Varian ini pun menjadi Varian of Monitoring Badan Kesehatan Dunia.
Memang hingga saat ini, Indonesia belum melaporkan temuan varian Delta AY.4.2.
Namun, kondisi ini tidak membuat pemerintah lengah pengawasan karena varian baru ini bisa saja muncul di Indonesia tanpa di bawa pelaku perjalanan dari luar negeri.
Walaupun varian Delta AY.4.2 yang sudah menjadi Variant of Monitoring dari Badan Kesehatan Inggris belum ditemukan di negara kita, tapi tidak menutup kemungkinan varian Delta AY.4.2 tidak dibawa oleh pelaku perjalanan.
Pemerintahpun menerapkan 2 cara untuk mengantisipasi penularan varian Delta AY.4.2 ini yaitu dengan pengetatan pintu masuk ke Indonesia dan memantau mutasi Covid19 di dalam negeri.
Dari 75 varian Delta covid 19, Indonesia sudah mendeteksi 23 varian.
Terlebih varian varian Delta AY.4.2 ini diduga berpotensi lebih menular di bandingkan varian Delta.
Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menyatatakan bahwa varian Delta Plus menunjukan indikasi bisa merubah situasi dominasi varian Delta.
Kondisi ini tentu mengkhawatirkan.
Saat ini kasus Covid19 ditanah air cenderung melandai, namun kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan menjadi hal mutlak ditengah kondisi virus Covid19 yang terus bermutasi.
Baca Juga: Antisipasi Varian Covid-19 Mu dan Lambda, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang sampai 4 Oktober
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.