JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi I DPR RI, menjadwalkan uji kelayakan dan kepatutan, terhadap calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, pada Sabtu (06/11) pagi.
Komisi I DPR memastikan akan fokus menggali visi-misi sebagai Panglima, dan tak akan menyentuh harta kekayaan pribadi Andika.
Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi menilai DPR tidak perlu lagi, mendalami asal harta kekayaan milik Andika, karena telah dilaporkan kepada KPK.
Dalam LHKPN terakhir 20 Juni 2021, Andika tercacat memiliki harta kekayaan hampir Rp180 milyar.
Aset pribadinya tersebar, hingga luar negeri, seperti Amerika Serikat dan Australia.
Hari ini Komisi I DPR telah memverifikasi keaslian berkas Jenderal Andika, dan menanti materi presentasi Calon Panglima TNI, sebelum fit and proper test.
Sementara Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menyebut jika Calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa harus fokus dengan tugasnya untuk membina kekuatan gabungan TNI, agar selalu siaga.
Moeldoko menyebut jika Andika tak perlu fokus pada masa kerja, namun kualitas kerjanya.
Sementara kemarin Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bertemu Calon Panglima TNI, Andika Perkasa saat memberikan arahan dalam apel terpusat di Mabes TNI Angkatan Darat.
Dalam apel terpusat yang dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan jika ujung tombak sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta adalah komando teritorial.
Oleh karena itu Prabowo meminta agar Korem, Kodim, Koramil hingga Babinsa perlu dilengkapi peralatan dan pelengkapannya.
Usai memberikan arahan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga menyerahkan 75 unit Rigit Inflatable Boat, yang merupakan produksi industri pertahanan dalam negeri kepada KSAD.
Penambahan 75 unit RIB ini diharapkan dapat memperkuat TNI AD dan mendorong kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.