KOMPAS.TV - Sehari pasca banjir bandang yang menerjang Kota Batu Jawa Timur, pihak Basarnas kini fokus pada pencarian korban. Lima warga hilang tersapu banjir bandang.
Fokus pencarian dilakukan di satu titik sungai, radius satu kilometer persegi di Desa Bulukerto.
Sementara itu, dua ratus lebih personel gabungan yang terdiri dari TNI, BPBD ataupun sukarelawan diterjunkan di enam titik terdampak banjir.
Sejumlah peralatan berat juga diturunkan untuk proses pembersihan material dan pencarian korban hilang akibat banjir bandang.
Pasca bencana banjir bandang di Batu, Gubernur Jawa Timur, meminta seluruh kepala daerah di wilayahnya mewaspadai risiko bencana alam dengan mempersiapkan posko-posko di titik-titik yang rawan.
Baca Juga: Tim SAR Tambah Personel dan Kerahkan Alat Berat Cari Korban Banjir Bandang di Kota Batu Malang
Pasalnya, menurut BMKG memprediksi tahun ini intensitas hujan naik antara 20-70% akibat pemanasan global.
Warga menyebut sungai yang membawa arus banjir bandang tidak pernah banjir saat hujan deras tiba. Kejadian kemarin pun mengangetkan warga terlebih banjir bandang membuat sejumlah rumah ambruk rata dengan tanah.
Warga menyebutnya sebagai kali mati atau sungai mati. Karena air baru mengalir saat hujan terjadi, namun tidak sampai banjir bandang seperti yang terjadi kemarin. Bahkan dalam kurun 50 tahun terakhir tidak pernah sekalipun terjadi banjir bandang terjadi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.