KOTA MADIUN, KOMPAS.TV - Seorang santri Pondok Pesantren di Kota Madiun, Jawa Timur, sukses mengembangkan media tanam dengan teknik kokedama. Alhasil metode tanam yang ia kembangkan ini, kini diburu pecinta tanaman hias dari luar daerah, bahkan kini ia juga dapat meraup penghasilan hingga jutaan rupiah setiap bulan.
Nurhuda, santri Pondok Pesantren Salafiah Al Hikmah Sembungan, Rejomulyo, Kota Madiun, Jawa Timur, tengah mempersiapkan limbah serabut kelapa, sebagai bahan untuk pembuatan media tanam asal Jepang yaitu kokedama, yang kini menjadi sumber penghasilannya.
Awal ia menggeluti bisnis media tanam kokedama ini, ketika dirinya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat saat masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Madiun tahun 2019 lalu. Saat itu ia melakukan pelatihan pembuatan media tanam berbahan dari limbah serabut kelapa di sebuah panti asuhan.
Dari situ selanjutnya ia mengembangkan dan memperkenalkan kokedama buatannya di media sosial dan sejumlah pameran, ternyata mendapat respon positif dari kalangan pecinta tanaman hias. Akhirnya media tanam kokedama menjadi lahan bisnis yang digelutinya hingga saat ini, sembari menuntut ilmu di pondok pesantren.
Menurutnya, pembuatan kokedama tergolong cukup mudah. Yang perlu disiapkan hanyalah serabut kelapa, tanah bercampur pupuk kompos, dan benang sebagai pengikat. Bahan bahan tersebut kemudian dibentuk bulat dan diberi tanaman hias. Selanjutnya diikat menggunakan benang wol hingga terbentuk sempurna.
Untuk harga, ia membanderol mulai dari 40 ribu hingga 185 ribu rupiah. Harga tersebut sesuai dengan ukuran dan jenis tanamannya. Salah seorang pebeli mengaku tertarik dengan media tanam satu ini, karena menurutnya kokedama sangat unik dan cocok sebagai hiasan rumah. Apalagi harganya yang cukup terjangkau dan mudah cara perawatannya.
Peminatnya tak hanya dari Madiun saja. Saat ini peminatnya sudah menjangkau sejumlah daerah di Pulau Jawa diantaranya Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Untuk luar Jawa pemasaran sudah sampai di Pulau Sumatera salah satunya yaitu Palembang.
Dari hasil mengembangkan metode kokedama dan pemanfaatan limbah serabut kelapa ini, Nurhuda dapat meraup penghasilan 3 juta hingga 5 juta rupiah setiap bulannya.
#beritakotamadiun
#kokedama
#santrikreatif
#tanamanhias
#membuatkokedama
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.