JAKARTA. KOMPAS.TV - Peningkatan curah hujan di Indonesia bukan hanya dapat disebabkan oleh fenomena La Nina semata, tetapi ada faktor lokal lain yang dapat berpengaruh.
Penjelasan itu disampaikan oleh Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Minggu (31/10/2021).
Guswanto menjelaskan, La Nina sebenarnya adalah peristiwa penyimpangan perilaku Samudera Pasifik.
“Di mana suhu permukaan air laut mendingin jauh daripada normalnya pada area yang sangat luas,” tuturnya.
Baca Juga: Antisipasi La Nina, PUPR Kosongkan 205 Bendungan Berdaya Tampung 4,7 Miliar Meter Kubik
Penyimpangan perilaku Samudera Pasifik tersebut mendorong udara yang ada di Samudera Pasifik di sebelah barat. Dorongan itu mengarah menuju ke Indonesia.
Dampaknya adalah suplai uap air yang masuk ke Indonesia cukup banyak, dengan hasil akhir berupa curah hujan yang akan bertambah.
Penambahan curah hujan itu, kata Guswanto, tidak merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Jadi secara ruang dan waktu dan faktor lokalnya akan memengaruhi,” tuturnya.
Selain pengaruh dari La Nina yang merupakan fenomena global dan regional, Indonesia juga mempunyai faktor lokal berupa labilitas udaranya dan faktor penyinaran matahari yang menghasilkan pemanasan untuk penguapan.
“Dua-duanya harus diwaspadai.”
Selain itu, ada pula fenomena ekuatorial yang juga berpengaruh terhadap iklim di Indonesia.
“Memang sangat kompleks dan banyak sekali yang memengaruhi. Tapi, saat ini yang akan kelihatan signifikan adalah La Nina itu,” tegasnya.
Baca Juga: Muncul La Nina di Indonesia, BMKG Ungkap 2 Hal Ini Harus Diwaspadai
BMKG juga memberikan peringatan mengenai hujan lebat disertai dampaknya, misalnya cuaca ekstrem, hujan lebat dalam waktu singkat, hujan lebat disertai kilat dan petir, angin kencang, dan potensi hujan es.
Dia kembali menjelaskan, dampak dari hujan lebat ini juga tergantung pada lingkungan, atau daya dukung dan daya tampung, baik itu irigasi, drainase perkotaan, maupun resapan tanah.
“Perlu penataan lingkungan tepat tinggal dan resapan air, kemudian cek kondisi sungai dengan susur sungai orang dewasa, cek sekaligus dengan pintu airnya.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.