JAKARTA, KOMPAS.TV - Mengawali agenda kerjanya di Roma, Italia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison.
Dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo mengusulkan adanya kerja sama saling mengakui sertifikat vaksin, guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pariwisata.
Dalam pertemuan Presiden menyampaikan tren penanganan Covid-19 di Indonesia telah membaik. Hal ini, menurut Presiden dapat membuka ruang bagi kedua negara untuk mulai memikirkan pemulihan ekonomi, termasuk di sektor pariwisata.
Karena itu, Presiden Jokowi mengusulkan pembentukan vaccinated travel lane (VTL) Indonesia dan Australia dan kerja sama saling pengakuan sertifikat vaksin.
"Saya paham dua Menteri Luar Negeri sudah mulai mengomunikasikan kemungkinan kerja sama itu. Mudah-mudahan VTL dan pengakuan sertifikat vaksin dapat segera diselesaikan. Saya yakin ini akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi, tentu dengan aman," katanya di Roma, Italia, Sabtu (30/10/2021).
Baca Juga: Jelang KTT G20, Inggris Janjikan 20 Juta Dosis Vaksin Covid-19 untuk Negara-Negara Miskin
Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi dukungan Australia atas program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
"Saya sampaikan apresiasi atas dukungan vaksin Australia untuk Indonesia, 1,2 juta dosis vaksin telah tiba minggu lalu dan kami sambut baik rencana kedatangan 10,5 juta dosis vaksin," ujar Presiden Jokowi.
Presiden menyebut positivity rate di Indonesia sudah mencapai di bawah 1 persen. Selain itu 185 juta dosis vaksin telah disuntikkan.
"Tidak kalah pentingnya protokol kesehatan masih terus kita jaga," imbuhnya.
Baca Juga: Jokowi Apresiasi Kerjasama Pertahanan dengan Prancis Saat Bertemu Presiden Macron
Presiden Jokowi ingin agar Indonesia-Australia dapat terus melakukan kerja sama pembangunan ekonomi hijau dan transisi energi. Menurut Presiden Jokowi, isu teknologi dengan harga terjangkau dan investasi memegang peran penting bagi keberhasilan transformasi ekonomi.
"Oleh karena itu, saya sambut baik Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition. Kerja sama yang termuat dalam joint statement ini sejalan dengan semangat presidensi G20 Indonesia di tahun 2022," ungkapnya.
Di masa presidensi Indonesia, Presiden Jokowi ingin mendorong sejumlah kerja sama konkret di beberapa sektor utama yakni digital, transisi energi, dan inklusi keuangan. Di sektor digital, Presiden Jokowi ingin memastikan transisi digital yang inklusif bagi pertumbuhan dan pembangunan.
Baca Juga: KTT G20 Italia Didemo, Desak Pemberian Vaksin ke Negara Miskin
Di sektor transisi energi, G20 harus dapat memastikan ketersediaan teknologi rendah karbon dengan harga terjangkau sehingga transisi energi dapat dilakukan oleh semua negara. Sementara di sektor inklusi keuangan, secara khusus Presiden menekankan soal UMKM dan perempuan.
"Saya harap dukungan kuat Australia bagi ketiga usulan Indonesia tersebut. Saya juga berharap untuk dapat menyambut Yang Mulia secara pribadi tahun depan saat KTT kami di Bali, tanggal 30-31 Oktober 2022," tandasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.