GOLEM, KOMPAS.TV - Perempuan tua yang diketahui sebagai Yahudi terakhir di Afghanistan akhirnya resmi meninggalkan negara itu.
Sosok yang dimaksud adalah Tova Moradi, 83 tahun, sepupu jauh Zebulon Simentov, yang sebelumnya menegaskan dirinya adalah Yahudi terakhir di negara itu.
Moradi tinggal dan besar di Kabul, dan berada di sana hingga pekan lalu.
Takut akan keselamatannya dengan kembalinya Taliban memimpin Afghanistan, Moradi, anak-anaknya dan lebih dari dua lusin cucunya pergi dari negara itu.
Baca Juga: Arab Saudi dan Bahrain Usir Dubes Lebanon karena Sebut Perang Yaman adalah Hasil Agresi Saudi
Mereka berhasil melarikan diri pada sebuah operasi yang dilakukan grup bantuan Israel, aktivis dan filantropis terkemuka.
“Saya cinta negara saya, sangat mencintainya. Tetapi harus pergi karena anak-anak dalam bahaya,” kata Moradi kepada Associated Press.
Saat ini, ia telah berada di sebuah tempat pengungsian di Golem, Albania, yang menampung 2.000 pengungsi Afghanistan.
Moradi merupakan satu dari sepuluh anak dari pasangan Yahudi di Kabul.
Pada usia 16 tahun, ia kabur dari rumah untuk menikahi pria muslim.
Ia sendiri tak pernah berganti kepercayaan menjadi Islam, dan mempertahankan beberapa tradisi Yahudi.
Baca Juga: Pertemuan Taliban dengan Delegasi Asing Dikecam, Tak Ada Wakil Perempuan dan Disebut Pesta
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.