JAKARTA, KOMPAS.TV - Dugaan pengaturan skor Perserang Serang di ajang Liga 2 2021 dinilai sejumlah pihak sebagai hal yang akan merusak integritas kompetisi sepak bola Nasional.
Seperti yang telah diketahui, manajemen Perserang melaporkan lima pemainnya serta pelatih Putut Widjarnako kepada PSSI, terkait dugaan pengaturan skor.
Kelima pemain dan pelatih tersebut dicopot secara tidak hormat oleh manajemen Perserang. Sementara Putut membantah dugaan keterlibatan praktik ini.
Keenam orang tersebut disebut telah dihubungi oleh sejumlah orang untuk membuat Perserang kalah dalam laga kontra Badak Lampung, Persekat Tegal, dan RANS Cilegon FC.
Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Erwin Tobing bahkan bisa memastikan karier keenam orang tersebut bakal habis, jika memang terbukti terlibat dalam pengaturan skor.
Baca Juga: PT LIB Usut Dugaan Kasus Pengaturan Skor Perserang, Siap Lapor Polisi jika Terbukti
"Karier sepak bolanya akan habis. Kami akan bergerak cepat untuk menuntaskan permasalahan ini," sebut Erwin, dikutip dari Antara.
Senada dengan Erwin, jurnalis senior sekaligus komentator sepak bola Mohamad Kusnaeni berharap kasus ini harus segera dituntaskan dengan cepat.
Menurut pria yang akrab disapa Bung Kus tersebut, insiden seperti akan membuat publik skeptis terhadap keputusan-keputusan wasit di tiap laga kompetisi Nasional.
"Harus diusut tuntas. Jangan dibiarkan karena bisa mengganggu kredibilitas dan integritas kompetisi sepak bola nasional," tutur Bung Kus kepada KOMPAS.TV, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga: Diduga Terlibat Pengaturan Skor di Liga 2 2021, Begini Klarifikasi Pelatih Perserang
"Publik bisa tak percaya terhadap keputusan wasit di lapangan. Akan muncul kecurigaan yang tidak beralasan terhadap apapun keputusan wasit dan hasil akhir pertandingan. Itu sangat berbahaya."
Peran Satgas Anti Mafia Bola juga dipertanyakan. Berdasarkan surat perintah penyidikan (sprindik), Satgas Anti Mafia Bola memetakan sejumlah laga yang memiliki indikasi pengaturan skor, penyidikan, hingga penangkapan.
Namun, satuan tugas ini sering terlihat hanya duduk di pinggir lapangan.
Bung Kus juga menyoroti hal tersebut. Menurut pria lulusan Institut Teknik Bandung (ITB) tersebut, kerja-kerja Satgas Anti Mafia Bola harus dibarengi dengan langkah konkret.
"Makanya, keberadaan Satgas ini harus dibarengi dengan tindakan kongkret. Tidak sekadar hadir di pinggir lapangan," lanjut Bung Kus.
"Kalau muncul kecurigaan, segera investigasi. Apalagi kalau sudah ada laporan dan bukti permulaan. Cepat ditangani dan cepat pula dituntaskan."
"Dengan cara itulah akan muncul efek jera. Dengan cara itu pula kredibilitas dan integritas kompetisi bisa dijaga," tandas Bung Kus.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.