Kompas TV nasional peristiwa

14 Wilayah Ini Alami Peningkatan Curah Hujan akibat La Nina, Pertanian dan Perikanan Terancam

Kompas.tv - 29 Oktober 2021, 14:25 WIB
14-wilayah-ini-alami-peningkatan-curah-hujan-akibat-la-nina-pertanian-dan-perikanan-terancam
Ilustrasi banjir bandang akibat curah hujan tinggi (Sumber: POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil kajian fenomena La Nian 2020 yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, bahwa curah hujan mengalami peningkatan pada November-Desember-Januari. 

Peningkatan curah hujan tersebut terjadi terutama di wilayah Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan, maka La Nina tahun ini diprediksikan relatif sama. 

Selain itu, juga akan berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20-70 persen di atas normalnya.

BMKG juga memprakirakan sebagian wilayah Indonesia yang akan memasuki periode musim hujan mulai Oktober ini, meliputi wilayah Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat, Sumatera Selatan bagian tenggara, Bangka Belitung, dan Banten bagian barat. 

Hal sama juga diperkirakan terjadi di Jawa Barat bagian tengah, Jawa Tengah bagian barat dan tengah, sebagian D.I. Yogyakarta dan sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan Tengah bagian timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta Kalimantan Utara.

Beberapa wilayah Indonesia lainnya, akan memasuki musim hujan pada November hingga Desember 2021 secara bertahap dalam waktu yang tidak bersamaan.

Secara umum, sampai dengan November 2021 diprakirakan 87,7 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, pada akhir Desember 2021, BMKG memprakirakan 96,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

Baca Juga: Waspada La Nina! BMKG Sebut Curah Hujan di Indonesia Akan Terus Meningkat Hingga Februari 2022

Tak hanya curah hujan tinggi, BMKG juga menyatakan sektor pertanian dan perikanan diprediksi terancam oleh La Nina di penghujung 2021.

Oleh karenanya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sekolah Lapang, mengatakan pemerintah harus memberi perhatian lebih di kedua sektor tersebut.

"Dampaknya akan mengancam ketahanan pangan karena berpotensi merusak tanaman akibat banjir, hama dan penyakit tanaman, serta juga mengurangi kualitas produk karena tingginya kadar air,” katanya dalam keterangannya yang dilansir dari ANTARA, Kamis (28/10/2021).

Di sektor perikanan, kata Dwikorita, pasokan ikan akan berkurang drastis akibat nelayan tidak bisa melaut.

Kalaupun melaut, maka hasil tangkapannya tidak akan maksimal karena tingginya gelombang dan memengaruhi hasil laut di pasaran yang cenderung mahal.

La Nina, kata Dwikorita, fenomena mendinginnya suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur hingga melewati batas normalnya.



Sumber : Kompas TV/Ant



BERITA LAINNYA



Close Ads x