Kompas TV internasional kompas dunia

Waspada, AS Akui ISIS Miliki Kemampuan Menyerang Mereka 6 Bulan Lagi

Kompas.tv - 29 Oktober 2021, 12:15 WIB
waspada-as-akui-isis-miliki-kemampuan-menyerang-mereka-6-bulan-lagi
Ilustrasi teroris kelompok kriminal bersenjata ISIS (Sumber: Shutterstock/Kompas)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KABUL, KOMPAS.TV - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan ISIS memiliki kemampuan menyerang mereka pada tahun depan.

ISIS saat ini tengah Kembali muncul di Afghanistan, setelah Taliban kembali berkuasa dan militer AS telah meninggalkan negara tersebut.

Saat ini, ISIS kerap melakukan sejumlah serangan dan bom bunuh diri yang menargetkan anggota dan pejabat Taliban.

Pergerakan ISIS itu membut, pejabat Pentagon merasa kelompok teroris tersebut memiliki kapasitas untuk menyerang AS sekitar 6 bulan lagi.

Baca Juga: ISIS Lakukan Serangan Bom ke Bar di Uganda, Pelaku Berlagak Jadi Pengunjung

“Komunitas intelijen saat ini menilai baik ISIS-K dan Al-Waeda memiliki keinginan melakukan operasi eksternal, termasuk menghadapi AS, tapi taka da yang memiliki kapasitas untuk melakukannya sekarang,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Colin Kahl dikutip dari The Guardian.

“Kami bisa melihat ISIS-K bisa menghasilkan kemampuan itu antara enam atau 12 bulan,” ujarnya.

Kahl saat ini menegaskan belum mengetahui apakah Taliban memiliki kemampuan untuk memerangi ISIS secara efektif, setelah militer AS dipulangkan pada Agustus lalu.

“Berdasarkan penilaian kami, Taliban dan ISIS-K adalah musuh bebuyutan. Jadi Taliban begitu termotivasi untuk mengejar ISIS-K,” katanya.

Baca Juga: Berencana Hancurkan Pemerintah AS, Dua Neo-Nazi Dipenjara 9 Tahun karena Terorisme

“Kemampuan mereka untuk melakukan hal itu yang saya pikir, harus bisa ditentukan,” kata Kahl.

Kahl memperkirakan ISIS memiliki beberapa ribu kader pejuang.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Khan Muttaqim, mengungkapkan ancaman militan ISIS akan segera ditangani.

Ia menegaskan Afghanistan tak akan menjadi pusat dari serangan terhadap negara lain.




Sumber : The Guardian




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x