JAKARTA, KOMPAS.TV – Satgas Penanganan Covid 19 Pemerintah mengingatkan potensi peningkatan kasus jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Apalagi saat ini, jumlah kunjungan ke pusat perbelanjaan (mal) dan temnpat rekreasi pun mengalami peningkatan.
“Jika setiap orang bertanggung jawab untuk memakai masker, rajin mencuci tangan, dan sebisa mungkin menghindari kerumunan, saya yakin tantangan ke depan yang akan kita hadapi seperti periode Natal dan Tahun baru tidak akan menyebabkan ledakan kasus covid-19,” ujar Juru Bicara Satgas Covid 19 Wiku Adi Sasmito, Kamis (28/10/2021).
Dia mengingatkan saat ini ada tren peningkatan kunjungan ke mal yaitu 22,14 persen. Turunnya kasus Covid-19 saat ini juga meningkatkan mobilitas di taman mencapai 5,43 persen, sedangkan di tempat rekreasi kunjungan naik 2,86 persen.
Baca Juga: Serbuan Vaksinasi Peringati Hari Sumpah Pemuda, Target 1000 Orang Peroleh Vaksin Covid-19
Dia mengatakan, berkaca dari pengalaman November tahun lalu, juga ada peningkatan kasus. Bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia.
Karena itu masyarakat harus tetap waspda, meski selama 15 minggu terakhir kasus Covid di Indonesia mengalami penurunan.
“Kita pertahankan agar tidak kembali meningkat pada saat periode Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.
Baca Juga: Indonesia Beruntung Pernah Alami Kasus Covid Tinggi, Munculkan Imunitas Super
Memang, sambung Wiku, mobilitas penduduk adalah salah satu tantangan berat untuk membuat kasus Covid-19 tetap turun. Terutama karena aktivitas sosial dan ekonomi kembali dibuka,
Dia mencontohkan angka mobilitas yang tinggi pada perayaan Idulfitri 2020 ditambah menyebarnya varian delta, sembuat menyebabkan kenaikan kasus signifikan selama sembilan minggu.
“Kenaikan kasus 13 kali lipat dari titik kasus terendah pasca lonjakan pertama,” ujarnya.
Baca Juga: Waspada! Kasus Covid-19 Meningkat di 105 Kabupaten Kota, Berikut Selengkapnya!
Untuk menghadapi resiko meningkatnya kasus Covid-19 di musim Libur Natal dan Tahun baru, pemerintah sendiri terus mempercepat capaian vaksinasi terutama dosis ke dua.
“Meskipun Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah tertinggi orang yang divaksinasi minimal dosis pertama, namun kita tetap perlu meningkatkan cakupannya terhadap target sasaran vaksinasi,” tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.