MEDAN, KOMPAS.TV - Dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, para pemuda yang juga merupakan warga binaan di Rutan Labuhan Deli Medan unjuk keterampilan menari tarian daerah.
Tak hanya tarian khas Batak, mereka juga menampilkan tarian dari berbagai daerah di tanah air.
Di Rutan Labuhan Deli Medan suara musik khas batak mengalun menghentak di ruang terbuka yang cukup lebar.
Sejumlah warga binaan berbaris rapi menari atau dalam bahasa batak disebut Manortor menggoyangkan tubuh mengikuti alunan musik gendang.
Walau tidak seluwes penari professional, mereka menari dengan sungguh-sungguh untuk sebuah pertunjukan yang sempurna.
Selain tarian daerah khas Batak, warga binaan rutan ini juga menampilkan tarian dari Jawa dan Melayu.
Kesungguhan dalam menari ini bagi warga binaan merupakan wujud apresiasi dan kebanggaan akan ragam budaya tanah air.
Baca Juga: Apa yang Diketahui Generasi Muda Tentang Sumpah Pemuda? Cek Selengkapnya!
Safrizal Ismail, salah seorang warga binaan yang turut serta dalam aksi tari ini mengaku berterima kasih dengan pihak rutan karena telah diberikan kebebasan untuk melakukan karya seni.
Budi berpesan bagi semua anak muda untuk tetap melestarikan kebudayaan milik Indonesia.
Nimrot Sihotang, Kepala Rutan Labuhan Deli menyatakan kegiatan seni tari ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda.
Warga binaan juga merupakan bagian dari pemuda indonesia yang harus difasilitasi kebebasan berekspresinya.
Diharapkan melalui kegiatan positif seperti ini, stigma negatif yang melekat pada warga binaan dapat berkurang dan masyarakat dapat kembali menerima mereka dalam lingkungan setelah menyelesaikan masa pidanananya.
Baca Juga: Pesan Nadiem di Hari Sumpah Pemuda: Kita Harus Melompat, Mengejar Ketertinggalan Saja Tidak Cukup
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.