BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Keberadaan sungai dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan, sungai yang merupakan jati diri Kota Banjarmasin disadari mengalami penyusutan.
Jika mengacu data terakhir di Tahun 2019 dari Pemerintah, jumlah Sungai di Banjarmasin hanya sebanyak 172 Sungai, dari total jumlah sungai yang ada tersebut diketahui belum keseluruhan diberikan nama, jumlah tersebut membuktikan bahwa Banjarmasin bukanlah daerah yang berjuluk Kota Seribu Sungai.
Baca Juga: Irigasi Dikeringkan, Pembudidaya Ikan Merugi Akibat Ribuan Ton Ikan Mati Kekurangan Air
Penamaan Banjarmasin sebagai Kota Seribu Sungai diakui Mansyur yang merupakan sejarawan banjar asal Universitas Lambung Mangkurat menilai hanya sekadar tagline belaka.
Sebab penyebutan itu hanya disematkan oleh masyarakat zaman dahulu, mengingat banyaknya sungai tanpa adanya data statistik resmi yang dikeluarkan langsung oleh Pemerintah.
Meski demikian, permasalahan sosial di masyarakat memang menjadi pemicu berkurangnya jumlah Sungai di Banjarmasin, contohnya saja masih ditemukannya rumah-rumah yang sengaja dibangun di badan sungai, sehingga wajar saja jika Sungai di Banjarmasin perlahan-lahan mengalami penyempitan.
Kondisi tersebut juga membuat budaya masyarakat yang dulu kental dengan aktivitas sungai sebagai jalur perdagangan seperti menjual sayur ataupun buah-buahan dari rumah ke rumah tak lagi mudah ditemukan, mengingat banyaknya sungai yang mati karena adanya bangunan di badan sungai.
Baca Juga: Festival Wisata Budaya Pasar Terapung 2021 Memikat Perhatian Wisatawan Mancanegara
Selain itu, persoalan sampah juga seakan menjadi budaya sebagian masyarakat yang masih membuang langsung ke sungai.
Pemerintah Kota Banjarmasin berupaya menggalakkan normalisasi sungai ataupun pengerukan untuk menghidupkan kembali sungai-sungai yang sudah mati.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.