Perseteruan Rutin antara Partai Demokrat-PDIP Setiap Masuk Tahun Politik

JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Demokrat dan PDI Perjuangan terus saling serang. Kedua partai ini sama-sama menunjukkan kelemahan lawan.   

Yang terbaru, mereka saling serang soal prestasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pemerintahan Jokowi. 

Awalnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan celotehan yang nadanya menyindir kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Pemerintah era SBY dinilai oleh kader partai berlambang banteng moncong putih itu terlalu banyak menggelar rapat, tapi lamban dalam mengambil keputusan untuk menerbitkan kebijakan ketika negara sedang dilanda masalah. 

“Jadi yang saya sampaikan adalah fakta tentang kapasitas dan kualitas kepemimpinan,” tegasnya.

Hasto mengatakan, dalam kepemimpinan pemerintah SBY ada hal yang paling menyedihkan terjadi.

Yaitu, saat pemimpin partai berlambang mercy itu menyerahkan Blok Cepu ke tangan asing.

“Yang paling menyedihkan dari keputusan Presiden SBY adalah ketika menyerahkan Blok Cepu yang saat ini menjadi produsen minyak terbesar di tanah air ke tangan asing,” ujar Hasto.

“Hal tersebut bertentangan dengan janji kampanyenya.”

Baca Juga: Demokrat ke PDIP: Zaman SBY Rakyat Bisa Hidup Enak, Tidak Seperti Sekarang

Bukan hanya itu, Hasto juga berjanji akan memberikan beasiswa untuk pihak yang melakukan kajian akademis membandingkan kepemimpinan Pak SBY dan Pak Jokowi dalam masa jabatan yang sama 10 tahun.

Sontak kritikan Hasto ini dibantah oleh kader Partai Demokrat.