Kompas TV nasional update corona

Luhut Ungkap Modus Pelanggaran Akali Pedulilindungi, 1 Rombongan Cuma 1 Orang yang Scanning

Kompas.tv - 26 Oktober 2021, 09:50 WIB
luhut-ungkap-modus-pelanggaran-akali-pedulilindungi-1-rombongan-cuma-1-orang-yang-scanning
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Sumber: Dokumentasi Humas Kemenko Marves)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan modus pelanggaran dalam menggunakan aplikasi Pedulilindungi sebagai syarat saat beraktivitas di luar ruangan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menyebut pelanggaran dalam memakai aplikasi Pedulilindungi kerap dilakukan oleh pihak pengelola tempat wisata dan restoran.

Baca Juga: Luhut Kirim Tim ke Klub Malam di Berbagai Daerah, Apa Hasilnya?

"Kami melakukan identifikasi di lapangan dan ditemukan hanya 1 orang atau perwakilan dari kelompok yang diharuskan untuk melakukan scanning QR Code agar kapasitas tempat wisata tidak cepat penuh, kata Luhut dikutip dari Antara pada Selasa (26/10/2021).

Ini perlu diwaspadai karena kita jangan bohongi diri kita sendiri.

Pemerintah menekankan PeduliLindungi menjadi salah satu alat untuk mengendalikan pandemi di tengah peningkatan mobilitas dan harus terus masif dipromosikan serta digunakan.

Hingga saat ini, aplikasi PeduliLindungi telah digunakan oleh masyarakat sebanyak 121,3 juta kali.

Baca Juga: Luhut: Arahan Presiden Jokowi Harga PCR Turun Jadi Rp 300 Ribu, Berlaku 3x24 Jam

Selain pelanggaran dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi, Luhut juga mengungkapkan masih ada pelanggaran lainnya soal penyesuaian level di sejumlah wilayah.

Salah satu contohnya, kata Luhut, masih ada bar dan klub malam yang beroperasi tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

Di beberapa bar, bahkan memberlakukan aturan bagi para pengunjung tidak boleh mengambil gambar dan video. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terekspose media.




Sumber : Kompas TV/Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x