Presiden Jokowi Dijadwalkan akan Hadiri Sejumlah KTT Mulai Pekan Ini

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mulai pekan ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bakal menghadiri sejumlah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di antaranya KTT ASEAN, KTT G-20, dan KTT Perubahan Iklim atau United Nation Climate Change Conference of The Parties (COP26) World Leader Summit.

Hal itu dipastikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/10/2021). 

Retno menjelaskan mulai 26 Oktober hingga tiga hari berikutnya, Presiden Jokowi bakal menghadiri sejumlah KTT ASEAN secara berturut-turut. 

Baca Juga: UNFCCC: Gagalnya KTT COP26 Glasgow akan Antar Dunia ke Kekacauan dan Konflik akibat Perubahan Iklim

"Mulai besok, 26 Oktober sampai 28 Oktober, Presiden Republik Indonesia akan menghadiri KTT ke-38 dan ke-39 ASEAN, serta KTT-KTT terkait lainnya, dan ini adalah KTT pertama di bawah keketuaan Brunei Darussalam," paparnya

Dia juga menjelaskan bahwa KTT ke-38 dan KTT ke-39 akan berlangsung secara berurutan dan seluruh rangkaian agenda tersebut bakal dilakukan secara virtual.

Selanjutnya pada 30-31 Oktober, Presiden Jokowi bakal bertolak ke Roma, Italia untuk menerima posisi sebagai Ketua G-20 selama setahun ke depan. 

Baca Juga: Konflik Terbuka Pertama! Myanmar Resmi Protes Keputusan ASEAN Tidak Undang Pemimpin Junta ke KTT

Menurut Retno, di sela-sela pertemuan G-20, Presiden juga bakal mengadakan pertemuan bilateral. 

"Terdapat cukup banyak permintaan bilateral, saat ini kami sedang terus mencocokkan waktu yang tepat baik bagi Presiden maupun dari pemimpin lainnya untuk dapat melakukan pertemuan bilateral," tuturnya. 

Baca Juga: Mengulik Sikap Keras ASEAN Depak Pemimpin Junta Militer Myanmar dari KTT

Setelah agenda G-20 di Roma, Presiden pun melanjutkan kegiatan di Glasgow, Skotlandia untuk forum World Leader Summit Perubahan Iklim. Acara ini bakal diikuti 120 kepala negara dan pemerintahan. Agenda tersebut digelar pada 1-2 November 2021. 

Retno mengatakan KTT G20 akan menghasilkan deklarasi para pemimpin atau Leaders Declaration. Isinya ialah komitmen bersama negara-negara G-20 dalam mengupayakan pemulihan global dari pandemi dan krisis ekonomi saat ini.

Selain itu juga akan menghasilkan penguatan kerja sama G-20 di berbagai sektor.

"Termasuk di sektor kesehatan, pembangunan keberlanjutan, lingkungan dan iklim, ketenagakerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya deklarasi ini sampai saat ini masih terus dinegosiasikan," urainya.