French Open 2021: Timnas Indonesia Hanya Turunkan 9 Pemain

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia hanya akan diperkuat 9 pemain/pasangan pada French Open 2021 yang akan bergulir pada pekan ini.

Petualangan para pebulu tangkis Indonesia di Benua Eropa yang sudah dimulai sejak 25 September kemarin belum selesai.

French Open di Paris, Prancis, menjadi tujuan berikutnya setelah Sudirman Cup di Vantaa (Finlandia), Thomas Cup di Aarhus (Denmark), dan Denmark Open di Odense.

Baca Juga: Juarai Czech Open 2021, Putri KW: Alhamdulillah, Gelar Ini untuk Papa

Sebanyak 9 wakil Indonesia akan bertanding pada turnamen bertaraf Super 750 ini.

Angka ini jelas menurun jika dibandingkan dengan 17 wakil Indonesia yang berpartisipasi pada Denmark Open 2021 pekan kemarin.

Ada beberapa alasan kenapa jumlah kontestan asal Indonesia berkurang drastis. Alasan pertama mengenai protokol Covid-19 di Prancis yang lebih ketat daripada Finlandia atau Denmark.

Regulasi French Open 2021 mengharuskan atlet yang datang dari negara zona merah, Indonesia salah satunya, untuk melakukan karantina mandiri.

Aturan karantina mandiri makin memberatkan bagi mereka yang belum divaksin atau mendapat vaksin tetapi tidak diakui oleh EMA (Agensi Obat-obatan Eropa).

Vaksin Sinovac yang diterima para atlet Indonesia pada awal tahun ini tidak masuk dalam daftar vaksin yang diakui EMA.

Pemain-pemain yang masuk dalam kategori di atas wajib melakukan karantina mandiri selama 10 hari di hotel.

Padahal French Open 2021 digelar hanya dua hari setelah Denmark Open 2021.

Kondisi ini membuat Indonesia hanya menyisakan pemain-pemain dari Sudirman Cup dan/atau Thomas Cup.

Mereka dianggap 'clear' karena sudah lebih dari 14 hari berada di Eropa.

Kekuatan Indonesia makin berkurang dengan absennya pemain-pemain andalan yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Greysia/Apriyani sudah mengundurkan diri dari French Open sejak pertengahan September.

Adapun Anthony dan Jonatan baru memilih mundur pada pekan lalu karena cedera yang dialami saat membawa Indonesia menjuarai Thomas Cup 2020.