SEOUL, KOMPAS.TV – Ribuan orang menggelar demontrasi di Seoul dengan menggunakan kostum ‘Squid Game’ untuk memprotes kondisi ekonomi di Korea Selatan, Rabu (20/10/2021).
Mereka memanfaatkan kepopuleran serial Netflix Squid Game untuk mendapatkan perhatian, baik dari pemerintah maupun publik.
Konfederasi Serikat Buruh Korea (KTCU) menjadikan Squid Game sebagai tema utama mereka dalam mengorganisir aksi unjuk rasa tersebut.
Baca Juga: Balas Adegan Sinetron Dari Jendela SMP Mirip Squid Game, Netflix Cuma Mengikik
Mereka juga memproduksi video promosi bergaya Squid Game di media sosial mereka dengan menampilkan para buruh Korea Selatan untuk menyuarakan dukungan ke berbagai serikat buruh dan meminta bantuan pemerintah.
KTCU sendiri menyebutkan aksi demontrasi tersebut sebagai langkah pertama untuk mengatasi ketidaksetaraan di dunia.
Pihaknya menuntut diakhirinya kontrak kerja yang tidak teratur dan undang-undang yang dianggap gagal melindungi buruh di perusahaan kecil dari diskriminasi.
“Kami terus bergerak maju ke dunia kesetaraan dengan teriakan pekerja yang memenuhi jalan-jalan dan bergema di seluruh negeri,” kata perwakilan dari KTCU, dikutip dari CBS News, Senin (25/10/2021).
Selain itu, KTCU juga menyerukan hak bagi semua buruh untuk membentuk serikat pekerja, mendesak pemerintah bertanggung jawab atas keamanan kerja di tengah transisi ekonomi negara dari industri ke jasa, penguatan jaringan transportasi publik, jaminan kesehatan, perumahan, dan pendidikan.
Baca Juga: Waduh Permainan Squid Game Memakan Korban, 5 Anak Terinjak-injak Dibawa ke Rumah Sakit
Polisi memperkirakan sekitar 16.000 orang bergabung dengan aksi demontrasi ini. Jumlah tersebut menjadi kerumunan terbesar yang ada di ibu kota Korea Selatan di masa pandemi.
Pandemi Covid-19 yang ikut menghantam Korea Selatan membuat banyak buruh yang kehilangan pekerjaannya. Mereka berjuang di masa-masa sulit, sementara berita mengabarkan banyaknya orang berkuasa yang terlibat dalam kasus korupsi bernilai jutaan dolar.
Alih-alih berfokus pada tuntutan yang digaungkan para massa aksi, pemerintah justru melihat demontrasi besar-besar ini melanggar protokol kesehatan dan membahayakan ekonomi negara.
Kantor Presiden Moon Jae In di Blue House, misalnya, menyebut bahwa demonstrasi tersebut mengecewakan.
“Mengingat kita telah sampai pada situasi Covid-19 yang relatif stabil, sementara seluruh bangsa bersiap untuk pemulihan, kami berharap Konfederasi Serikat Buruh Korea akan menahan diri untuk tidak melakukan pemogokan dalam skala besar, ternyata hasilnya mengecewakan,” kata juru bicara Blue House.
Sumber : CBS News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.