TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Iran Ali Khamenei mengecam negara-negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Hal itu diungkapkannya saat berpidato pada hari libur untuk menghormati kelahiran Nabi Muhammad, Minggu (24/10/2021).
Menurut Khamenei negara Arab yang melakukan normalisasi dengan Israel tahun lalu telah disebutnya telah berbuat dosa.
Ia pun menegaskan mereka harus secepatnya menganulir keputusan tersebut.
Baca Juga: ISIS Lakukan Serangan Bom ke Bar di Uganda, Pelaku Berlagak Jadi Pengunjung
Tahun lalu, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko setuju melakukan normalisasi hubungan dengan Israel pada 2020.
Hal itu terjadi karena dukungan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Pemerintahan Trump memang menjadikan membaiknya hubungan Arab-Israel sebagai prioritas dalam kebijakan luar negeri mereka.
“Beberapa negara sayangnya telah membuat kesalahan. Sebuah kesalahan besar dan sebuah dosa dengan menormalisasi (hubungan) dengan rezim Zionis yang merupakan perebut dan penindas,” kata Khamenei dikutip dari Al-Jazeera.
“Ini adalah aksi melawan persatuan Islam, mereka harus kembali ke jalannya dan memperbaiki kesalahan besar ini,” ujarnya.
Iran memang selalu menempatkan diri mereka sebagai pembela kaum Palestina yang kerap menjadi sasaran penindasan Israel
“Jika persatuan Muslim tercapai, pertanyaan mengenai Palestina bisa terpecahkan dengan cara terbaik,” kata Khamenei.
Pada Mei lalu, Khamenei menegaskan Israel bukanlah sebuah negara, namun markas besar teroris.
Baca Juga: Mengejutkan, Gubernur di Iran Ditampar Mukanya saat Tengah Berpidato
Tak lama setelah pidato Khamenei, Pejabat Tinggi Keamanan Iran, Ali Shamkhani berjanji untuk menimbulkan kerusakan senilai miliaran dolar, jika Israel menyerang program nuklir Teheran.
Hal itu diungkapkan Shamkhani setelah media Israel melaporkan dana sebesar 1,5 miliar dolar AS atau setara Rp21 miliar telah disiapkan kepada militer terkait potensi serangan terhadap program nuklir Iran.
Iran sendiri berulang kali menuduh Israel berada di belakang sejumlah aksi sabotase yang menargetkan fasilitas nuklir.
Kedua negara telah bertukar kata-kata tajam akhir-akhir ini, mewarnai upaya untuk memperbarui pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir antara Iran dan kekuatan dunia.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.