JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menyampaikan bahwa santriwan dan santriwati sangat dibutuhkan perannya hari ini di tengah tantangan besar yang dihadapi saat ini. Salah satu tantangan besar tersebut adalah menguatnya persoalan identitas di dunia, baik itu identitas agama, kelompok, agama, dsb.
Tapi selama ini, kata Yenny, yang terjadi adalah jarang sekali santriwati yang dibicarakan ke publik. Karena masih banyak sekali hambatan-hambatan yang menghadang perempuan, baik dari sisi eksternal maupun internal perempuan sendiri.
Hal itu diungkapkan Putri Gus Dur itu dalam webinar yang digelar Wahid Foundation C-Talk spesial Hari Santri 2021 yang mengusung tema The power of Santriwati "Santriwati berdaya, Indonesia Damai”. Itu juga alasan, kenapa ia membincang perempuan santri.
“Jadi kenapa kok kita fokusnya perempuan? Karena perempuan masih butuh difasilitasi di seluruh dunia.Karena masih banyak sekali hambatan-hambatan yang menghadang perempuan, baik dari sisi eksternal maupun internal perempuan sendiri," papar Yenny sebagaiman rilis yang diterima KOMPAS TV Minggu (24/10).
Baca Juga: Cerita Dua Tokoh Papua Terharu Dikunjungi Putri Gus Dur Yenny Wahid
Yenny juga menyebut, dari sisi eksternal masih ada salah konsep tentang kodrat yang terjadi di masyakat kita. Bahwa, dalam bahasa Yenny, kata orang perempuan kodratnya adalah di rumah tangga.
"Ada beban ganda, bahwa mengurus rumah tangga adalah urusan rumah tangga. Sementara dari sisi internal masih berpikir bahwa ia tidak bisa mencapai posisi tertentu,” ungkapnya.
Yenny Juga juga menyebutkan saat ini terjadi identitas yang menguat dan dibarengi dengan kecenderungan mengedepankan identitas mereka sendiri. Hal ini menurut Yennymembuat orang lain terdiskriminasi.
“Misalnya banyak orang kulit hitam mendapat perlakuan diskriminatif di Amerika. Mereka kemudian mengenal Islam yang pada dasarnya mengajarkan kesetaraan dan persamaan. Semua orang dianggap sama di mata Islam, yang membedakan hanya derajat ketakwaannya,” tambah Yenny Wahid.
Webinar yang digelar Wahid Foundation ini juga menghadirkan pemateri lainnya yaitu Farihatul Qamariyah, Pengurus Pontren AlQomar Mempawah Kalbar yang juga merupakan Co-Founder & CEO @hellobcr. Hadir juga dua orang testimoni, Aminatussadiyah Sadiyah seorang santri perempuan dari Papua dan Cut Rahma Rizki seorang santri perempuan dari Aceh yang juga Pegiat Astronomi Islam. Webinar ini dimoderatori oleh Neng Lia Presenter TV9 dan dihadiri kurang lebih 100-an peserta dari berbagai komunitas, lembaga, dan pesantren di Indonesia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.