DUBAI, KOMPAS.TV - Batik dengan motif kekayaan biota laut Indonesia menjadi salah satu yang dipamerkan di Paviliun Indonesia pada gelaran Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab.
Pemerintah melalui Plt Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Sulthan Muhammad Yusa mengatakan, batik tersebut tak hanya hadir sebagai representasi Indonesia semata namun juga membawa pesan khusus.
"Kehadiran kami di Expo 2020 Dubai merupakan momentum yang luar biasa," kata Sulthan dalam keterangan persnya, Sabtu (23/10/2021).
"Melalui demo batik biota laut, kami juga ingin mengajak dunia untuk mencintai laut membangun kehidupan yang berkelanjutan untuk masa depan generasi-generasi mendatang," imbuhnya.
Baca Juga: Dibully Netizen Indonesia karena Klaim Batik, Miss World Malaysia Minta Maaf
Batik yang merupakan warisan budaya Indonesia dan telah diakui dunia, memang cocok menjadi wadah untuk menyuarakan sebuah pesan positif melalui motif-motifnya.
Hal tersebut pun tak dipungkiri oleh Siti Zunaiyah Budiarty, salah seorang pengrajin batik yang hadir di Paviliun Indonesia.
"Motif pada batik dulunya merupakan sebuah simbol yang digunakan oleh para pengrajin sebagai bentuk rasa syukur kepada alam dan manusia," terang Siti.
"Kami membawa batik dengan motif biota laut yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat Indonesia atas anugerah kekayaan alam bawah laut yang kita miliki," sambungnya.
Baca Juga: Peragaan Busana Yayasan Batik Indonesia: Kesempatan Generasi Muda untuk Berkarya
Seperti yang diketahui bersama, sebagai negara kepulauan yang 70 persen wilayahnya adalah perairan, lautan Indonesia menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Setidaknya ada lebih dari 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies terumbu karang yang bisa ditemukan di kedalam laut Indonesia.
"Jika dilihat, warna biru pada motif batik ini menggambarkan lautan, sedangkan simbol ikan, terumbu karang, dan rumput laut menggambarkan kekayaan biota laut Indonesia," jelas Siti.
Tak kalah menariknya, batik biota laut yang dipamerkan di Expo 2020 Dubai tersebut dibuat menggunakan inovasi bio wax parafin, menggantikan lilin berbasis minyak bumi mentah yang biasa digunakan untuk melukis motif batik.
Baca Juga: Lestarikan Batik, Pemprov Lampung Ingin Generasi Muda Kembangkan Batik Kekinian
Adapun, bio wax parafin terbuat dari minyak sawit sehingga mampu memberikan warna yang lebih tajam dan cerah pada batik, seperti merah, biru muda, cokelat tua, dan cokelat muda.
Alasan kenapa batik biota laut menggunakan lilin jenis baru tersebut karena lebih ramah lingkungan, mengingat bahan bakunya dari minyak sawit yang sudah teruji sebagai sumber daya alam yang terbarukan
Selain itu, dalam proses pembuatan bio wax parafin, limbah yang dihasilkan pun dapat dengan mudah terurai kembali ke alam.
BPDPKS menambahkan, tak hanya bio wax parafin, produk olahan minyak kelapa sawit lainnya yang dipamerkan di Paviliun Indonesia adalah lilin aromaterapi dan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.