Kompas TV internasional kompas dunia

Sama-Sama Bersitegang dengan AS, Xi Jinping Ingin Hubungan China dengan Rezim Kim Jong-un Kian Kuat

Kompas.tv - 23 Oktober 2021, 17:12 WIB
sama-sama-bersitegang-dengan-as-xi-jinping-ingin-hubungan-china-dengan-rezim-kim-jong-un-kian-kuat
Presiden China, Xi Jinping. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping mengungkapkan keinginannya agar China bisa memperkuat hubungan bilateral dengan Korea Utara.

Hal itu dilaporkan oleh media Korea Utara, Sabtu (23/10/2021).

Pernyataan Xi itu terdapat pada suratnya kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Surat tersebut merupakan balasan dari surat yang dikirimkan Kim Jong-un pada Perayaan Hari Nasional China ke-72.

Baca Juga: Korea Utara Tuding Kehadiran AS Panaskan Situasi China-Taiwan

Menurut KCNA dikutip dari The Korea Herald, Xi mengungkapkan dirinya sangat memperhatikan hubungan antara Korea Utara dan China.

Ia juga menyatakan kesediaannya untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara ke tingkat baru.

Korea Utara dan China saat ini tengah sama-sama bersitegang dengan Amerika Serikat (AS).

Korea Utara menganggap AS sebagai penghalang utama hukuman embargo akibat pengembangan nuklir mereka dicabut.

Sedangkan China bersitegang dengan AS, setelah rivalnya itu menyatakan dukungan mereka ke Taiwan, negara yang dinaggap Xi Jinpin sebagai provinsi China yang melarikan diri.

Sebelumnya, Kim Jong-un sempat berjanji akan meningkatkan hubungan pertemanan Pyongyang-Beijing ke titik strategis yang baru seperti yang dibutuhkan.

Baca Juga: Waduh, Media Sosial Baru Trump Sudah Diretas, Padahal Baru Beberapa Jam Diumumkan

Ia juga menegaskan kerja sama tersebut begitu diinginkan oleh masyarakat dari kedua negara.

China sendiri sudah sejak lama memiliki hubungan baik dengan Korea Utara.

Pada saat perang Korea, China berjuang berdampingan dengan Korea Utara menghadapi Korea Selatan, AS dan PBB.

China juga memiliki hubungan perdagangan dengan Korea Utara, selama negara tertutup itu mendapatkan sanksi ekonomi dari AS.




Sumber : The Korea Herald




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x