JAKARTA, KOMPAS. TV – Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman menyampaikan keterangan pers soal capaian dua tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua. Menurut Fadjroel, Presiden Jokowi terus mewujudkan transformasi progresif Indonesia.
Dalam keterangan pers tersebut, Fadjroel menyebut meski di masa pandemik, ada sejumlah prestasi internasional yang berhasil diraih Indonesia. Salah satunya adalah memenangi kejuaraan Piala Thomas 2020 beberapa waktu lalu.
“Di masa pandemi, prestasi internasional pun kita raih, Thomas Cup 2020 kembali ke pangkuan Indonesia setelah 19 tahun, juga presidensi G-20 negara perekonomian terbesar di dunia berada di tangan Indonesia,” ujarnya.
Fadjroel juga menyebut Presiden Jokowi konsisten memimpin proses transformasi progresif dalam koridor konstitusi, demokrasi dan ilmu pengetahuan.
Fondasi transformasi tersebut dimulai dari perubahan cara kerja pemerintahan. Salah satu bentuk perubahan cara kerja itu ditopang dengan penyederhanaan regulasi yaitu dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja pada 2 November 2020.
“Cara kerja baru Bangsa Indonesia juga diperkuat oleh organisasi kepemerintahan yang maju yaitu birokrasi yang tidak rumit, tidak koruptif, dan terintegrasi secara digital,” ungkapnya.
Baca Juga: Survei Dua Tahun Masa Jabatan Jokowi-Ma'ruf Amin, Tingkat Kepuasan Publik Menurun
Menurutnya Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan kebijakan penyederhanaan birokrasi sebagai upaya membentuk organisasi kepemerintahan maju. Selain menciptakan fondasi untuk transformasi, Presiden juga melaksanakan implementasi transformasi.
Fadjroel menyebut selama dua tahun pemerintahan, Presiden Jokowi menciptakan keseimbangan antara penanganan pandemi, kebijakan keberlanjutan pembangunan nasional, serta pengawalan keadilan, hukum dan HAM.
Langkah presiden antara lain dengan kebijakan penanganan pandemi yang difokuskan pada penyelamatan kesehatan dan daya tahan sosial ekonomi rakyat.
“Sehingga, Presiden Joko Widodo membentuk Satgas Covid-10 dan Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN),” ujarnya.
Strategi penanganan pandemi, katanya dimulai dengan strategi pembentukan pelayanan kesehatan, yaitu membangun sistem rumah sakit rujukan pasien Covid-19 nasional. Selain itu juga lewat sistem 3T (test, tracing, treatment), penjaminan ketersediaan obat dan perlengkapan medis, serta edukasi masif protokol kesehatan.
Baca Juga: Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Amin, KontraS Catat Demokrasi yang Menurun
Untuk penanganan ekonomi masyarakat di masa pandemi, maka diwujudkan pemerintah dalam bentuk insentif keringanan pajak, bantuan modal UMKM, bantuan sosial dengan berbagai skema, dan kartu prakerja.
Dia mengatakan kebijakan perlindungan terhadap WNI terdampak pandemi yang ada di luar negeri juga dijalankan secara simultan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.