MALANG, KOMPAS.TV - Arema FC mengimbau kepada Aremania untuk bisa menahan diri dan tidak terpancing setelah kejadian penyerangan dan perusakan bus milik klub.
"Kami mengimbau kepada Aremania, pecinta Arema, di mana pun berada untuk menahan diri. Kita sangat ingin menjaga kekondusifan serta menyelamatkan kompetisi," kata Media Officer Arema FC Sudarmaji, dikutip dari Antara, Kamis (21/10/2021).
Sudarmaji mengutuk keras perusakan bus yang terjadi di tengah kompetisi, karena mencederai semangat kompetisi.
"Kami sangat menyayangkan, dan mengutuk kejadian tersebut karena mencederai semangat kompetisi. Arema FC akan berkirim surat ke PSSI dan LIB, agar segera menindaklanjuti supaya tidak timbul reaksi dari kejadian itu," kata Sudarmaji
Selain melaporkan ke PSSI, Arema FC juga telah melaporkan insiden ini secara resmi ke pihak kepolisian supaya bisa ditindaklanjuti secara hukum.
"Secara resmi kami sudah sudah melaporkan kejadian ini ke PSSI, juga ke pihak berwajib agar diproses secara hukum," ungkap Sudarmaji.
Lebih lanjut, Sudarmaji juga menegaskan, dalam gelaran kompetisi Liga 1 di musim ini sudah jelas bahwa suporter tidak bisa hadir di stadion akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Regulasi kompetisi yang dengan tegas melarang suporter tidak hadir di stadion harusnya juga disikapi dengan bijak, tidak ada alasan gesekan dalam hal apa pun karena semangat sepak bola adalah semangat kebersamaan. Terlebih, saat ini pandemi belum usai," pungkas Sudarmaji.
Baca Juga: Bus Arema FC Diserang, Pelaku Gunakan Batu, Rantai Gir, hingga Kunci Inggris
Arema FC yang tengah melakukan persiapan jelang laga Liga 1 menghadapi Persiraja Banda Aceh pada Sabtu (23/10/2021) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, mendapatkan kejadian yang kurang mengenakkan.
Bus Arema FC yang terparkir hotel tempat menginap para pemain diserang oleh sekelompok orang yang tak dikenal, Rabu (20/10/2021) malam WIB.
Kabar itu diketahui dari story Instagram Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana @juragan_99.
"Malam ini bus kita diserang. Kaca depan dan samping dipecahkan," tulis Gilang, Rabu (20/10/2021) malam WIB.
"Bus kondisi terparkir di hotel, kru bus yang lagi di dalam bus didobrak dan bus langsung diserang. Pelaku ada lebih 10 orang," jelas Crazy Rich Malang tersebut.
Tak hanya pelaku yang berjumlah lebih dari 10 orang, Gilang juga mengatakan bahwa pelaku menggunakan batu, rantai gir dan kunci Inggris.
"Mereka serang kita dengan batu, rantai gear dan kunci inggris," ungkap Gilang.
Baca Juga: Kronologi Bus Arema FC Diserang, Pemain Turun Tangan hingga Tangkap Pelaku Masih Bocah
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.