Kompas TV nasional politik

Dinamika Jelang Pilpres 2024, Fenomena Politik Dinasti di Parpol hingga Sejarah Jokowi pada 2014

Kompas.tv - 21 Oktober 2021, 06:05 WIB
dinamika-jelang-pilpres-2024-fenomena-politik-dinasti-di-parpol-hingga-sejarah-jokowi-pada-2014
Ridwan Kamil saat berfoto bersama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saat hadir di sebuah acara televisi. Tiga sosok figur di luar elite politik ini memiliki elektabilitas tinggi, tetapi terhambat dukungan partai. (Sumber: Tangkapan layar Instagram @ridwankamil)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Survei Litbang Kompas menunjukkan ada sejumlah figur dari luar elit partai yang berpeluang terpilih di Pilpres 2024, seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan Anies Baswedan.

Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyamai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di puncak dengan angka 13,9 persen.

Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki tingkat keterpilihan 9,6 persen dan Ridwan Kamil 5,1 persen.

Baca Juga: Daftar Tokoh yang Sudah Dideklarasikan Jadi Capres 2024: Ganjar, Puan, hingga Anies

Di sisi lain, elite-elite partai politik, seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memiliki elektabilitas tak sampai 1 persen.

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Hurriyah menyebut ada dua poin yang dapat disimpulkan dari hasil survei itu.

Poin pertama terkait kegagalan kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan partai politik.

“Masalahnya ada di partai politik. Kemunculan orang-orang yang bukan elite partai mencerminkan kegagalan partai dalam melakukan kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan,” jelas Hurriyah pada Kompas TV, Rabu (20/10/2021).

Ia menyoroti pula fenomena di internal berbagai partai politik di mana sulit bagi kader masuk ke lingkaran elite yang dikuasai kelompok tertentu.

“Karakteristik partai kita sekarang ini makin ke arah politik dinasti. Jadi, kekuasaan partai itu hanya dipegang segelintir orang, ada hubungan kekerabatan dan kedekatan,” kata Hurriyah.

“Orang-orang yang misalnya dia dianggap sebagai kader atau orang non kader potensial, itu sulit menembus lapisan utama,” imbuhnya.

Kesimpulan lain dari hasil survei itu terkait kecenderungan masyarakat memilih sosok populer.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x