JAKARTA, KOMPAS.TV— Teruntuk seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU). Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong warga NU agar menjadi penggerak pemberdayaan ekonomi umat, utamanya membantu masyarakat yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi Covid-19 yang sudah terjadi di Indonesia hampir dua tahun ini.
"Dampak Covid-19 menambah kemiskinan, yang semula sembilan persen sekarang naik jadi 10 persen. Karena itu, kita harus melakukan taqwiyatul ummah (penguatan umat), khususnya di bidang ekonomi dan menghilangkan kemiskinan ini dengan melakukan pemberdayaan umat," ujar Wapres dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad yang digelar PBNU di Jakarta, Selasa (19/10/2021).
Ma’ruf Amin melihat potensi pemberdayaan ekonomi yang dilakukan pesantren-pesantren sangat besar. Apalagi saat ini sudah muncul gerakan One Pesantren One Product (satu pesantren satu produk).
Baca Juga: Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama (NU), Jokowi: Santri Sudah Melek Digital dan Pelopor Teknologi Manfaat
Kini, setiap pesantren sudah mulai mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi yang menjadi ciri khasnya.
Menurutnya, di pesantren-pesantren juga sudah dikembangkan berbagai balai latihan kerja (BLK) dengan berbagai profesi sehingga akan menjadikan santri mampu menguasai berbagai keahlian, di samping sebagai ahli agama.
"Keahlian itu, baik yang bersifat sektor keuangan seperti bank wakaf yang diinisasi pemerintah dan Baitul Mal wa Tamwil (balai usaha mandiri terpadu) maupun yang sektor riil. Berbagai produk saya lihat di beberapa daerah sudah banyak yang diekspor," ungkap Wapres.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Sebelum Indonesia Merdeka, Nahdlatul Ulama Telah Memberi Kontribusi Nyata
Lebih lanjut disampaikannya, pemberdayaan umat menjadi tugas bersama termasuk NU.
"Sebab, pemberdayaan ekonomi umat merupakan bagian dari perintah agama," imbuh mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Dalam ajaran Islam, menurut Wapres, untuk bisa memakmurkan bumi dibutuhkan berbagai cara seperti menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki kemampuan sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) demi kemaslahatan bersama.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Hadiri Harlah Ke-93 Nahdlatul Ulama
"Membangun iptek, di kalangan masyarakat adalah bagian dari kewajiban. Karena dengan begitu, kita bisa memakmurkan bumi. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya. Karena yang menyangkut masalah duniawi itu Rasulullah menyerahkan kepada kita semua," tandas Ma’ruf Amin.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.