PARIS, KOMPAS.TV - Jika beton adalah sebuah negara, itu akan menjadi penghasil gas rumah kaca terbesar ketiga di Bumi, hanya di belakang China dan Amerika Serikat.
Bagaimana caranya bahan ini, yang penting untuk perumahan, konstruksi, dan infrastruktur global, dapat dibuat tidak terlalu merusak bumi tempat kita tinggal ini?
Seberapa buruk beton?
Semen adalah bahan yang paling banyak digunakan di Bumi, dikonsumsi untuk membuat beton dengan kecepatan sekitar 150 ton setiap detik.
Menurut Asosiasi Semen dan Beton Global (GCCA), sekitar 14 miliar meter kubik beton dicetak setiap tahun.
Produksi semen sendiri menyumbang sebanyak tujuh persen dari emisi CO2 global, tiga kali lipat emisi yang dihasilkan oleh penerbangan. Itu baru produksinya saja.
"Itu lebih dari semua emisi dari Uni Eropa atau India, tepat di belakang China dan AS," kata Valerie Masson-Delmotte, kontributor utama Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB, mengatakan kepada AFP seperti dilansir France24.
Dengan tingkat urbanisasi yang terus meningkat di Afrika dan Asia, dampak bagi bumi dari bahan bangunan dasar ini kemungkinan besar akan terus meningkat.
Baca Juga: Kepala Bappenas: Pembangunan Infrastruktur Tidak Boleh Buat Masyarakat Kehilangan Mata Pencaharian
Bagaimana semen mengeluarkan CO2?
Semen adalah pengikat utama yang menyatukan kerikil dan batu dalam beton. Ini terutama terbuat dari klinker, residu yang dihasilkan dengan menembakkan tanah liat dan batu kapur dalam tungku.
Ketika dipanaskan, hasilnya ya CO2.
Untuk memproduksi satu ton semen, proses pembakaran hingga 1.400 derajat Celcius menghasilkan sekitar satu ton CO2.
Reaksi kimia ini, yang tetap tidak berubah sejak semen pertama kali diproduksi lebih dari 200 tahun yang lalu, bertanggung jawab atas 70 persen emisi dari sektor ini.
Sisanya 30 persen berasal dari energi yang digunakan untuk menyalakan tungku itu sendiri.
Baca Juga: Direktur Riset CORE: Infrastruktur PON XX Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Papua Jangka Panjang
Lalu, bagaimana caranya bisa mengurangi emisi?
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.