BEIJING, KOMPAS.TV - China membantah berbagai laporan yang menyebut mereka melakukan uji coba peluru kendali hipersonik berkemampuan nuklir pada Juli lalu. Seperti dilansir Straits Times, Senin (18/10/2021), China menyatakan yang terjadi saat itu adalah mereka sedang menguji kendaraan luar angkasa.
Mengutip lima orang yang mengetahui masalah ini, Financial Times melaporkan pada Sabtu (16/10/2021) lalu, China menguji rudal hipersonik berkemampuan nuklir yang terbang melintasi ruang angkasa, mengelilingi dunia sebelum meluncur ke bawah menuju targetnya, namun meleset sekitar 40 km.
Surat kabar itu mengatakan prestasi itu "mengejutkan intelijen AS".
"Itu bukan rudal, itu adalah kendaraan luar angkasa," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada konferensi pers reguler di Beijing ketika ditanya tentang laporan itu.
Ia menambahkan, yang terjadi adalah uji penggunaan kembali, yaitu teknologi yang mereka kembangkan agar bisa menggunakan kembali kendaraan luar angkasa tersebut.
Baca Juga: China Diam-Diam Uji Coba Rudal Hipersonik, Ini Kecanggihannya!
CHINA - Their hypersonic missile: tested in a launch sometime this year. pic.twitter.com/zlIpPujTmk
— ShatteredWorldMedia (@MediaShattered) October 16, 2021
Arti penting dari tes reusability adalah hal itu dapat "menyediakan metode yang murah dan nyaman bagi manusia untuk bepergian secara damai ke dan dari luar angkasa", kata Zhao, menambahkan banyak perusahaan juga melakukan tes serupa.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan tes itu dilakukan pada Juli, bukan Agustus seperti dilansir Financial Times.
Laporan Financial Times menyebutkan Beijing menguji coba rudal dengan kemampuan nuklir mengelilingi Bumi di orbit rendah Bumi. Setelah itu, rudal turun ke sasaran dan seperti diungkapkan tiga sumber, meleset lebih dari 32 kilometer.
Sementara Straits Times mengatakan rudal hipersonik itu seperti rudal balistik, mampu mengirimkan senjata nuklir, dan terbang lima kali dari kecepatan suara.
AS mengamati dengan cermat program modernisasi militer China untuk menilai kemungkinan risiko yang ditimbulkan oleh pesaing strategisnya yang semakin jelas saja dari waktu ke waktu.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Reuters
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.