LA PALMA, KOMPAS.TV - Gunung Cumbre Vieja yang meletus di Pulau La Palma, Kepulauan Canaria, Spanyol belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Hal tersebut diumumkan oleh otoritas setempat pada Minggu (17/10/2021).
Presiden Kepulauan Canaria Angel Victor Torres menyebut para ilmuwan yang memonitor erupsi belum mendeteksi adanya tanda erupsi telah mereda.
Cumbre Vieja mulai erupsi pada 19 September 2021 lalu. Gunung api itu memuntahkan lava pijar, abu, serta kabut asap. Letusan juga diiringi oleh lusinan gempa kecil.
Baca Juga: 7 Fakta Letusan Gunung Berapi Cumbre Vieja di La Palma Spanyol
Erupsi ini memaksa sekitar 7.000 dari 85.000 warga La Palma mengungsi. Untungnya, berkat respons tanggap bencana yang cekatan, tidak ada korban jiwa akibat letusan Cumbre Vieja.
Lebih dari 1.800 bangunan hancur akibat letusan ini, kebanyakan berupa rumah warga.
“Kita masih dalam ampunan gunung api itu. Dialah satu-satunya yang bisa menentukan kapan (erupsi) ini akan berakhir,” kata Victor Torres kepada Associated Press.
Para ilmuwan memprediksi letusan Cumbre Vieja bisa bertahan hingga hitungan bulan.
Rata-rata durasi erupsi di La Palma adalah satu bulan. Namun, letusan gunung api individual tidak bisa diprediksi sepenuhnya dan bisa melenceng jauh dari angka rata-rata.
Lahar hasil erupsi dilaporkan terus mengalir ke laut. Erupsi Cumbre Vieja juga membubungkan gugusan asap setinggi beberapa kilometer.
Asap letusan membuat penerbangan-penerbangan ke Kepulauan Canaria dibatalkan. Pada Sabtu (16/10) dan Minggu (17/10), tercatat ada 56 penerbangan yang dibatalkan.
Citra satelit menunjukkan sekitar 754 hektare lahan perdesaan dan pertanian tertutup muntahan erupsi. Sekitar 60 kilometer jalan juga rusak akibat letusan Cumbre Vieja.
Baca Juga: Ganasnya Aliran Lava Gunung Berapi Cumbre Vieja di La Palma, Rusak Ratusan Rumah
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.